Periode pertumbuhan ekonomi yang cepat yang dipicu oleh semangat spekulatif dan harga aset yang terlalu tinggi merupakan peristiwa yang dikenal sebagai gelembung ekonomi. Gelembung ditandai dengan kenaikan harga suatu aset karena peningkatan permintaan, seperti dalam kasus komoditas, saham, atau real estat.
Gelembung keuangan biasanya merupakan hasil dari kombinasi berbagai elemen, termasuk akses mudah ke kredit, suku bunga rendah, dan kepercayaan investor.
Naiknya harga aset karena lebih banyak individu berinvestasi di dalamnya, sehingga menarik lebih banyak modal. Sehingga pada akhirnya harga jatuh di bawah level yang dapat dipertahankan, dan menyebabkan aksi jual dan penurunan nilai yang tajam.
Hal ini menyebabkan kerugian luas bagi investor dan dapat berdampak negatif besar pada perekonomian secara keseluruhan.
Baca Juga : MolochDAO, Platform DAO untuk Pendanaan Proyek dan Penelitian Ethereum 2.0 dengan Fitur Unik Ragequit
Berikut adalah lima peristiwa gelembung ekonomi yang besar dalam sejarah :
Tulip mania (1634–1637)
Gelembung ekonomi yang disebut “tulip mania” sangat memengaruhi Belanda pada awal 1600-an dan didasarkan pada harga umbi tulip. Pada saat itu, tulip adalah bunga eksotis baru yang sangat dikagumi karena keindahannya di Eropa.
Harga Tulip meningkat seiring dengan kenaikan permintaan, mencapai ketinggian yang sebelumnya tidak pernah terdengar sebelum tiba-tiba anjlok.
Gelembung Laut Selatan (1720)
Gelembung spekulatif yang kedua adalah Gelembung Laut Selatan, ia berkembang di Inggris pada awal 1700-an dan didasarkan pada South Sea Company, yang telah diberikan monopoli perdagangan dengan Amerika Selatan. Sehingga nilai saham perusahaan dengan cepat meningkat, dan memicu kegilaan pembelian di kalangan spekulan.
Railroad Mania (1845–1847),
Railroad Mania atau dalam bahasa indonesia biasa disebut sebagai “mania kereta api” tahun 1840-an, adalah masa ketika sektor kereta api di Inggris Raya mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Spekulasi saham kereta api, yang mengalami kenaikan nilai yang cepat dan memicu kegilaan spekulatif, adalah pendorong utama terjadinya gelembung tersebut. Ketika gelembung pecah pada tahun 1847, nilai stok kereta api turun, mengakibatkan kerugian finansial yang besar bagi semua orang.
Kehancuran pasar saham (1929)
Jatuhnya pasar saham pada tahun 1929, menjadi titik balik dalam perkembangan ekonomi dunia. Peristiwa ini adalah penurunan ekonomi dunia yang berkepanjangan sehingga berdampak luas dan bertahan lama pada ekonomi global.
Gelembung dot-com (1995–2000)
Gelembung dot-com adalah gelembung keuangan yang terjadi pada akhir 1990-an dan awal 2000-an sebagai akibat ledakan ekspansi internet dan perusahaan dot-com misalnya eBay, Google, Amazon, Yahoo, dan TheGlobe.
com yang muncul beberapa kali ini. Spekulasi saham dot-com, yang mengalami peningkatan nilai yang cepat dan hiruk pikuk spekulatif berikutnya, menjadi pendorong utama gelembung tersebut.
Sumber :cointelegraph.com