Headlines

8 Taktik Peretas Yang Harus Diketahui Saat Melindungi Aset Kripto

illust - 8 Taktik Peretas Yang Harus Diketahui Saat Melindungi Aset Kripto

Salah satu topik terpenting bagi investor dan bisnis, yang secara aktif bekerja untuk memberikan solusi keamanan agar lebih baik dalam sektor Web3 adalah keamanan mata uang kripto.

illust - 8 Taktik Peretas Yang Harus Diketahui Saat Melindungi Aset Kripto
Sumber Asset: bitcoin and cryptocurrency created by averystep – www.freepik.com</>

Dalam upaya meningkatkan keamanan dompet untuk semua pengguna di area tersebut, pengguna atau investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa taktik para peretas, agar investor atau pengguna dapat mengantisipasinya terlebih dahulu. 

Berikut pemaparan mengenai strategi jahat dalam penipuan cryptocurrency, serta cara melindunginya, yang tercantum dalam artikel di bawah ini.

  • Transaksi Berbahaya
    Saat berada di situs jahat, pengguna dapat menandatangani transaksi yang memberikan akses ke semua aset mereka alih-alih melakukan transaksi pembelian NFT. Scammer malah dapat mengosongkan dompet pengguna, untuk mencuri aset yang izin aksesnya telah diberikan.
    1. Pesan berbahaya
      Pesan Berbahaya dapat di kenali dengan munculnya situs phishing yang meminta pengguna untuk menandatangani pesan (dapat disamarkan sebagai koneksi dompet) untuk mencantumkan NFT milik pengguna untuk dijual di OpenSea.
    2. Karena ini bukan transaksi tetapi hanya sebuah pesan, pengguna dapat dengan mudah mengabaikan apa yang tertulis, sehingga pengguna langsung menandatangani pesan, dan akibatnya kehilangan token mereka.
  • Pesan berbahaya – eth_sign
  • Ini adalah skema berbahaya yang mudah ditipu, seperti yang telah jelaskan sebelumnya. Pengguna diminta untuk menandatangani pesan, tetapi karena ini bukan transaksi dan tidak ada biaya bahan bakar, banyak pengguna melakukannya tanpa berpikir dua kali. Setelah itu, kemungkinan besar aset mereka akan cepat hilang dari dompetnya.
  • NFT Honeypot
    NFT Honeypot adalah skema yang berbahaya dan sulit dideteksi. Pengguna membeli NFT dengan harapan menjualnya nanti untuk mendapatkan keuntungan, tetapi kontrak pintar mencegah NFT untuk ditransfer atau dijual setelahnya. Pengguna terjebak dengan NFT yang tidak memiliki nilai dan kerugian finansial.
    1. Token palsu
      Skema penipuan ini membuat NFT dengan nama yang sama dengan token dari koleksi populer dan menjual token palsu seperti aslinya.
    2. Situs palsu
      Situs palsu adalah salah satu skema yang paling umum. Scammer menganggap situs web mereka sebagai situs resmi, menyalin antarmuka dan/atau URL-nya dengan sedikit perubahan.
  • Kontrak pintar berbahaya
    Kode kontrak dapat ditulis dengan logika apa pun, termasuk memiliki fungsi dan metode berbahaya. Kisaran opsinya cukup besar, yang membuat pendeteksiannya menjadi tantangan.
  1. Serangan racun
    Peretas membuat alamat dompet palsu yang memiliki karakter pertama dan terakhir yang sama dengan dompet yang sering diperdagangkan oleh target. Tujuannya adalah untuk menipu pengguna agar rela mengirimkan dana, dengan mengira mereka mengirim aset ke alamat dompet yang diketahui.
  2. Sumber : cointelegraph.com