Nigeria, sebagai negara terpadat di benua Afrika, saat ini tengah menyaksikan peningkatan minat yang luar biasa terhadap mata uang digital.
Dilaporkan bahwa lonjakan penggunaan kripto di Nigeria belakangan ini dapat disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung serta dorongan teknologi yang diadopsi dengan antusias oleh generasi muda di negara ini.
Tidak bisa diremehkan bahwa dampak dari tren pertumbuhan ini sangat signifikan, terutama mengingat posisi Nigeria sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Afrika.
Warga Nigeria kini semakin mencari alternatif yang aman dan stabil untuk mengelola keuangan mereka, mengingat nilai mata uang lokal, naira, mengalami devaluasi yang cukup besar dan tingkat inflasi yang terus meningkat.
Menurut laporan dari Chainalysis, sebuah perusahaan analisis blockchain yang berbasis di New York, transaksi mata uang kripto di Nigeria melonjak sebesar 9% dalam satu tahun terakhir, mencapai angka yang mencengangkan, yaitu $56,7 miliar, dalam periode antara Juli 2022 hingga Juni 2023.
Baca Juga : Rasa Coca-Cola Kedepannya Akan di Buat Oleh AI
Tak hanya Nigeria, pertumbuhan adopsi aset digital juga terlihat di negara-negara sekitarnya. Uganda, sebagai salah satu contoh, mencatat peningkatan penggunaan kripto sebesar 245%, mencapai total sebesar $1,6 miliar.
Di sisi lain, Kenya mengalami penurunan tajam dalam adopsi kripto, dengan penggunaannya merosot lebih dari 50% menjadi $8,4 miliar, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Peningkatan aktivitas kripto di Nigeria terjadi seiring dengan gejolak ekonomi yang cukup besar, terutama dalam penurunan nilai mata uang naira yang cukup signifikan pada bulan Juni dan Juli 2023.
Ketidakstabilan ekonomi tersebut telah mendorong banyak penduduk Nigeria untuk mencari perlindungan dalam investasi Bitcoin dan stablecoin agar dapat menjaga nilai kekayaan mereka dari dampak negatif yang terus berlanjut. [RH]