Headlines

Agen Perekrutan Tenaga Kerja di Jepang Telah Beralih ke Metaverse

illust - Agen Perekrutan Tenaga Kerja di Jepang Telah Beralih ke Metaverse

Teknologi Metaverse mulai mengubah lanskap pencarian kerja dan perekrutan tenaga kerja di Jepang. Lebih dari 2.000 siswa menghadiri bursa kerja metaverse, yang nantinya memungkinkan mereka menggunakan avatar digital untuk berkomunikasi dengan perekrut dan memeriksa kemungkinan setiap tawaran pekerjaan yang tersedia.

illust - Agen Perekrutan Tenaga Kerja di Jepang Telah Beralih ke Metaverse
Sumber Asset: Free vector recruitment created by katemangostar – www.freepik.com

Karena anonimitas dalam metaverse, peserta diizinkan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal rumit terkait penawaran pekerjaan ini, menurut laporan dari Asahi Shimbun.

179 perusahaan telah berpartisipasi dalam upaya ini, yang diselenggarakan oleh Neo Career Co., yang menangani aktivitas terkait pekerjaan, dan X Inc., yang menjalankan tugas terkait metaverse.

Perusahaan menyatakan bahwa ini mungkin salah satu acara terbesar perekrutan di Jepang, dan juga memperkuat keuntungan yang dibawa metaverse untuk proses perekrutan ini. Taiki Nishino dari Neo Career menyatakan :

“Metaverse memungkinkan untuk memanfaatkan pertemuan online di mana siswa dari daerah yang jauh dapat mengambil bagian serta menjaga spontanitas pertemuan dan percakapan yang terjadi dalam bursa kerja tatap muka.”

Baca Juga : The Avila Brothers, Snoop Dogg, dan Billy Ray Cyrus Mengkampanyekan Metaverse dan Web3 Untuk Musik

Sementara beberapa orang sangat pesimis tentang penggunaan alat metaverse dalam rapat, sedangkan yang lain mengisyaratkan untuk mendukung teknologi ini pada sektor industri.

Satya Nadella, CEO Microsoft, perusahaan perangkat lunak, memuji teknologi inisiatif tersebut. Dalam pertemuan baru-baru ini dengan Klaus Schwab, ketua Forum Ekonomi Dunia (WEF), dia menjelaskan bahwa dia percaya rasa kehadiran yang dibawa oleh aplikasi metaverse ke meja pertemuan dapat ‘mengubah cara berfikir.’

Perusahaan telah bekerja dengan WEF untuk membangun inisiatif yang disebut Global Collaboration Village, yang bertujuan untuk menjadikan pertemuan Davos menggunakan teknologi metaverse bagi para pemimpin untuk dapat berkomunikasi sepanjang tahun.

Institusi lain di Jepang juga sudah menggunakan teknologi metaverse untuk memungkinkan orang membangun kehadiran digital mereka.

Sumber  :news.bitcoin.com