Industri kripto telah menghadapi berbagai tantangan selama beberapa tahun terakhir, termasuk masalah pertukaran yang bermasalah, regulasi, proyek yang gagal, dan stabilitas stablecoin yang diragukan.
Meskipun demikian, hambatan ini telah memberikan peluang bagi para inovator baru untuk memperkenalkan solusi yang mengarah pada evolusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Salah satu langkah terdepan dalam upaya ini adalah integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam ekosistem keuangan, menjadi langkah selanjutnya dalam perkembangan kripto.
DeFi telah menemukan satu kasus penggunaan AI terkait dengan perdagangan dan manajemen portofolio. Dengan alat AI, kemampuan peramalan dapat ditingkatkan melalui penggunaan model prediksi yang lebih canggih dan akurat untuk memprediksi pergerakan harga mata uang kripto.
Baca Juga :Gaji Spesialis DeFi Mencapai Rp600 Juta per Bulan Meski Krisis Pasar Kripto 2022
Athena GPT, sebuah produk dari NFA Labs (NFAI), adalah salah satu contoh platform perdagangan DeFi yang didukung oleh AI.
Athena merupakan bagian dari ekosistem DeFi yang lebih luas yang dikenal dengan sebutan Not Financial Advice (NFA), yang juga akan melibatkan protokol peminjaman Canis dan protokol asuransi Hecate.
Integrasi AI dengan DeFi memberikan potensi baru bagi industri kripto. Dengan adanya algoritma yang cerdas dan akurat, para pelaku pasar dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan memanfaatkan peluang pasar yang ada.
Meskipun tantangan masih ada, perkembangan ini menunjukkan arah yang positif menuju transformasi lebih lanjut dalam ekosistem kripto dan DeFi. [RH]