Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi blockchain telah menjadi topik utama dalam industri teknologi dan keuangan. Namun, saat kita melangkah lebih jauh ke era Web3, blockchain bukan satu-satunya teknologi yang akan memainkan peran utama.
Kehadiran kecerdasan buatan (AI) semakin penting dalam mengembangkan blockchain dan kripto. Keduanya bersatu untuk menciptakan era multiplayer Web3.
Pada awalnya, blockchain dan kripto hanya digunakan sebagai alat pembayaran atau investasi. Namun, seiring waktu, industri ini mulai bereksperimen dengan cara-cara baru untuk memanfaatkan teknologi ini.
Salah satu hal yang menarik perhatian banyak orang adalah penggunaan blockchain dan AI untuk mengembangkan game.
Baca Juga : Snoop Dogg Terungkap Sebagai Salah Satu Pendiri Platform Livestream Berbasis Web3
Permainan blockchain memiliki banyak keuntungan. Mereka tidak hanya dapat menawarkan keamanan dan transparansi, tetapi juga memungkinkan pemain untuk memperoleh keuntungan dalam bentuk token atau mata uang kripto.
Namun, permainan blockchain saat ini masih terbatas pada mode pemain tunggal atau beberapa pemain.
Dengan menggabungkan teknologi blockchain dan AI, pengembang dapat menciptakan game yang sangat kompleks dan interaktif dengan banyak pemain. AI dapat digunakan untuk membuat karakter game yang lebih cerdas dan menantang, dan membantu membuat game menjadi lebih realistis dan menarik.
Selain game, ada banyak aplikasi lain dari penggabungan blockchain dan AI dalam Web3. Salah satu contohnya adalah penggunaan AI untuk menganalisis data blockchain. Ini dapat membantu mengidentifikasi pola dan tren dalam transaksi dan memperkuat keamanan jaringan blockchain.
Penggunaan AI dan blockchain juga dapat membantu menciptakan pasar yang lebih efisien dan adil dalam perdagangan kripto. Dengan menggunakan teknologi blockchain untuk memantau harga dan ketersediaan, dan AI untuk memprediksi pergerakan pasar, perdagangan kripto dapat menjadi lebih terprediksi dan stabil.
Akan tetapi, ada tantangan dalam menggabungkan AI dan blockchain. Salah satu tantangan terbesar adalah skalabilitas. Kedua teknologi ini memerlukan daya komputasi yang besar dan dapat menjadi sulit untuk mengintegrasikannya dalam skala besar.
Sumber : www.coindesk.com