Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memicu lonjakan kasus penipuan kripto yang semakin meningkat. Salah satu contoh yang menghebohkan adalah penipuan proyek AI bernama HarvestKeeper yang berhasil menipu pengguna sebesar $1 juta.
Namun, tidak hanya itu, kehadiran AI juga telah memberi celah bagi penipuan berbasis teknologi ini untuk berkembang dalam beberapa tahun mendatang.Banyak pembahasan tentang penggunaan AI dalam industri kripto difokuskan pada bagaimana teknologi tersebut dapat membantu dalam melawan penipuan. Namun, para ahli sekarang harus menyadari bahwa AI juga bisa menjadi senjata bagi para penjahat kripto.
Meta, perusahaan di balik platform sosial media Facebook, baru-baru ini memberikan peringatan terkait penyalahgunaan ChatGPT OpenAI oleh para peretas yang berusaha masuk ke akun pengguna.
Meta melaporkan telah memblokir lebih dari 1.000 tautan berbahaya yang menyamar sebagai ekstensi ChatGPT selama Maret dan April.
Baca Juga :Google meluncurkan AI Anti Pencucian Uang
Para penipu ini menganggap ChatGPT sebagai “kripto baru” yang dapat mereka manfaatkan. Tidak hanya itu, sekitar waktu yang sama, muncul proyek di Twitter yang mengklaim diri sebagai “CryptoGPT” dengan tujuan menipu pengguna.
Dengan mudahnya penipuan yang menggunakan kecerdasan buatan, pengguna kripto harus tetap waspada dan berhati-hati sebelum berinvestasi dalam proyek apa pun.
Penting bagi mereka untuk melakukan penelitian mendalam, memeriksa keabsahan proyek, dan menghindari terjebak dalam skema penipuan yang berkedok teknologi AI.
Regulator dan perusahaan di industri kripto juga harus bekerja sama untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko penipuan yang melibatkan teknologi AI. [RH]