Analisis Lark Davis Terkait Meningkatnya Permintaan terhadap Aset Bitcoin

Crypto news indonesia, situs berita cryptocurrency & blockchain - illust : analisis lark davis terkait meningkatnya permintaan terhadap aset bitcoin

Kuartal pertama tahun 2022 menjadi sangat penting, terutama karena faktor ekonomi dan geopolitik yang memiliki kemampuan untuk menekan pasar cryptocurrency. Namun, beberapa dari peristiwa ini juga menunjukkan adanya potensi ‘supply shock’ terhadap Bitcoin (BTC).

Berdasarkan analisis yang dipaparkan oleh Lark Davis, terdapat beberapa faktor yang berperan memicu kuatnya permintaan aset Bitcoin. Terutama karena aksi harga yang telah mengalami peningkatan secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Melalui sebuah unggahan Twitter, Davis mencatat bahwa negara, kota, bank, dana lindung nilai, dana negara, miliarder, dan perusahaan memiliki ketertarikan cukup besar terhadap Bitcoin. Ia percaya bahwa minat ini akan tumbuh dengan pesat dan berpotensi memicu supply shock Bitcoin. Pendapat tersebut juga didasarkan pada anggapan bahwa institusi tidak lagi mengabaikan potensi Bitcoin.

Baca juga Koktail Kripto: Minuman Edisi Terbatas Restoran Chotto Matte yang Hanya Dapat Dibeli dengan Bitcoin

Outflows bursa memberikan kita pandangan yang lebih sehat terkait tingkat permintaan yang terjadi pada cryptocurrency selama beberapa bulan terakhir. Sebagian besar outflows telah pindah menuju dompet pribadi yang berpotensi menunjukkan posisi jangka panjang. Outflows ini juga bertepatan dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi di pasar global.

Inflasi Menjadi Kontributor Terbesar

Sejauh ini, inflasi merupakan kesenjangan terbesar dalam sistem keuangan tradisional. Hal ini karena inflasi mengganggu tekanan ekonomi yang kemudian memaksa Federal Reserve mencetak lebih banyak uang selama pandemi demi merangsang ekonomi. Dalam kondisi tersebut, Bitcoin hadir sebagai alternatif yang dapat digunakan individu dan institusi untuk mengatasi inflasi. Pandangan itu dapat memicu lebih banyak permintaan aset Bitcoin dan berkontribusi pada supply shock, terutama dengan berkurangnya pasokan dalam bursa.

Pemerintah dan Kontrol Moneter

Peristiwa sosial dan politik seperti perselisihan antara seorang pengemudi truk dan pemerintah Kanada serta perang Rusia-Ukraina yang terjadi baru-baru ini telah menyoroti bahanya kontrol ketat pemerintah atas uang. Faktor-faktor ini memperkuat kasus kepemilikan Bitcoin sebagai mata uang yang memiliki ketahanan terhadap sensor sehingga menawarkan kebebasan dari campur tangan pemerintah. Permintaan aset Bitcoin dari realisasi yang disebutkan tersebut dapat mendorong adopsi Bitcoin yang lebih institusional dan individual.

Sumber: Ambcrypto