Krisis keuangan digambarkan sebagai kemunduran yang terjadi secara tiba-tiba dan signifikan dari sistem keuangan atau ekonomi secara keseluruhan. Selama krisis keuangan, nilai aset keuangan seperti saham, obligasi, dan real estate sering turun drastis dan signifikan.
Penurunan ketersediaan pinjaman dan penurunan kepercayaan terhadap lembaga keuangan seperti bank adalah tanda lebih lanjut dari adanya krisis keuangan.
Krisis keuangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Overleveraging: Ketika orang, bisnis, dan pemerintah mengambil hutang yang berlebihan, dan mereka menempatkan diri mereka pada risiko keruntuhan keuangan.
- Gelembung harga aset: Ketika biaya aset, seperti rumah atau saham, naik dengan cepat, hal itu dapat menyebabkan krisis keuangan ketika harga turun tajam.
- Bank berjalan: Ketika cukup banyak pelanggan yang mencoba untuk menarik uang dari bank sekaligus, maka bank tersebut dapat menjadi bangkrut dan ditutup, maka dari itu dapat memicu krisis keuangan.
- Kesalahan dakam Manajemen keuangan: Lembaga keuangan yang dikelola dengan buruk dapat menjadi bangkrut atau gagal, yang dapat memicu krisis keuangan.
- Resesi ekonomi: Krisis keuangan dapat diakibatkan oleh resesi ekonomi, yang ditandai dengan berkurangnya aktivitas ekonomi dan bertambahnya pengangguran.
Krisis keuangan global tahun 2007–2008 merupakan krisis keuangan besar yang berdampak luas pada perekonomian global.
Baca Juga : Catatan Bullish Untuk Seluruh Pasar Kripto Dan Ekosistem DeFi Di 2023
Gelembung pasar perumahan, praktik pinjaman hipotek subprime yang tidak etis, dan kelebihan produksi produk keuangan canggih seperti sekuritas yang didukung hipotek semuanya merupakan penyebab dari krisis tersebut.
Pasar subprime mortgage di Amerika Serikat, berfungsi khusus sebagai katalisator krisis keuangan global 2007-2008. Pinjaman dengan persyaratan pinjaman berisiko dan suku bunga tinggi diberikan kepada peminjam dengan catatan kredit buruk di bawah frase “hipotek subprime”.
Gelembung pasar di AS disebabkan oleh kenaikan pinjaman hipotek subprime dan selanjutnya pemasaran pinjaman ini sebagai sekuritas.
Karena banyak peminjam tidak dapat melakukan pembayaran pinjaman hipotek ketika gelembung sedang muncul akhirnya pecah dan harga mulai anjlok, yang memicu gelombang penyitaan.
Akibatnya, nilai sekuritas berbasis hipotek menurun, dan sistem keuangan global mengalami krisis likuiditas, yang memicu GFC 2007–2008.
Sumber : cointelegraph.com