Headlines

Apa Sih Perbedaan Uang Digital (CBDC) Dengan Crypto?

illust - Apa Sih Perbedaan Uang Digital (CBDC) Dengan Crypto?

Central Bank Digital Currency atau mata uang digital bank sentral adalah versi digital dari mata uang fiat sebuah negara, ia bekerja dengan sistem operasi ledger bisa menggunakan blockchain atau tidak. CBDC diterbitkan dan diatur oleh bank sentral negara baik dalam peredaran dan penggunaan. 

illust - Apa Sih Perbedaan Uang Digital (CBDC) Dengan Crypto?
Sumber Asset: vector online banking created by gstudioimagen – www.freepik.com

Karena diatur otoritas maka CBDC tidak bersifat pseudonim seperti crypto, perlu diingat meski dianggap mirip, CBDC bukanlah crypto. Dengan adanya CBDC masyarakat dimungkinkan untuk bertransaksi secara digital tanpa perlu menggunakan uang fisik. 

Pemakaian mata uang kripto yang terus meningkat karena adanya kebutuhan akan uang yang dapat ditransfer ke mana saja dengan cepat dan efisien. Sehingga, penggunaan Bitcoin berkembang pesat di berbagai penjuru negara dengan tingkat remitansi yang tinggi seperti El Salvador.

Semakin meningkatnya adopsi akan mata uang kripto, banyak negara salah satunya seperti Indonesia, mulai menjajaki pengembangan mata uang digital yang dapat diregulasi atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Baca Juga : Mengapa Nilai Bitcoin Meningkat Ketika Bursa Saham AS Mengalami Penurunan?

Hal tersebut didasari oleh beberapa kelemahan yang dimiliki oleh mata uang kripto, seperti volatilitasnya yang ekstrim, yang menjadikannya sulit untuk dijadikan alat pembayaran sehari-hari.

Nah kalau begitu apa sih perbedaan Crypto dengan CBDC?

  1. Jenis Blockchain

CBDC menggunakan blockchain yang diizinkan (pribadi), cryptocurrency menggunakan blockchain tanpa izin (publik). Dengan sistem ini maka CBDC hanya bisa diakses oleh otoritas tertentu, sedangkan crypto bisa diakses siapa saja. 

2. Anonimitas

Pengguna cryptocurrency menikmati anonimitas. Pengguna CBDC akan memiliki identitas yang diikat ke rekening bank yang ada dan informasi pribadi dalam jumlah yang sama sehingga identitas bisa diketahui oleh pemerintah. 

3. Desentralisasi

Pada jaringan CBDC bank sentral memutuskan aturannya. Pada jaringan kripto, otoritas didelegasikan ke basis pengguna, yang membuat keputusan dengan mencapai konsensus.

4. Kegunaan

Mata uang digital bank sentral hanya dapat digunakan untuk pembayaran dan transaksi moneter lainnya. Cryptocurrency dapat digunakan untuk tujuan spekulatif dan juga untuk pembayaran.

5. Skalabilitas

Mata uang digital bank sentral secara teoritis lebih stabil dibandingkan dengan crypto karena ada kontrol dari bank sentral dan karena ia merupakan versi digital dari mata uang fiat, otomatis pergerakannya tidak akan terlalu volatil seperti crypto. 

Sumber : coinvestasi.com