Mungkin kita sudah terlalu akrab dengan berita-berita yang memprediksi kematian Bitcoin. Selama satu dekade terakhir, kita telah menyaksikan berbagai alasan mengapa “Bitcoin sudah mati” berkembang dan memudar, namun di tengah musim dingin kripto saat ini, pernyataan serupa mulai mendapatkan sorotan kembali.
Namun, kali ini, prediksi kematian Bitcoin muncul dalam konteks yang sedikit berbeda. Mungkin terasa sulit untuk mempercayai bahwa pernyataan semacam itu muncul ketika harga Bitcoin masih stabil di sekitar $28,000, dan kehadiran ETF Bitcoin spot semakin mendekat.
Bahkan Ethereum, pesaing utama Bitcoin, juga menunjukkan tanda-tanda vitalitasnya. Meski begitu, dunia kripto masih membutuhkan “korban” untuk disodok, dan dalam hal ini, sorotannya jatuh pada pasar nonfungible token (NFT).
NFT, yang beberapa waktu lalu menjadi bintang sorotan dan mencatat kenaikan harga yang luar biasa, kini sedang mengalami pasang surut. Dalam keadaan lingkungan kripto yang dinamis dan selalu berubah, NFT menjadi salah satu aset yang paling terpukul.
Bahkan, banyak yang berpendapat bahwa NFT telah mencapai titik terendah dalam eksistensinya, mirip dengan “Biru Norwegia” dalam sketsa burung beo mati ala Monty Python.
Sebuah tarian kubur virtual telah dimulai untuk NFT, dan media bahkan mengangkat judul seperti yang tertera di majalah Rolling Stone, “NFT Anda Ternyata Tidak Berharga.”
Baca Juga : Tren Penjualan NFT Turun 9,91%, Walau Jumlah Pembeli Meningkat
Meskipun pandangan pesimis tentang masa depan NFT mendominasi berita, beberapa percaya bahwa ini hanyalah fase sementara dalam evolusi aset kripto.
Bagi banyak pengamat, NFT masih memiliki potensi untuk berubah dan kembali relevan di dunia kripto yang selalu berubah dengan cepat.
Sementara banyak yang meragukan masa depan NFT, kita harus tetap ingat bahwa kripto selalu menyimpan kejutan-kejutan yang tak terduga. Seiring waktu, kita akan melihat apakah prediksi kematian NFT hanya sebuah angin lalu atau benar-benar menjadi kenyataan. [RH]