Setelah mengalami kegagalan dalam hal hardware, jaringan layer 2 pada Ethereum (ETH), Arbitrum telah mengalami pemadaman untuk kedua kalinya. Pemadaman tersebut terjadi hanya dalam waktu kurang dari lima bulan.
Arbitrum kembali online pada 9 Januari, namun kembali disusul oleh beberapa pemadaman berikutnya di hari yang sama. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh tim yang bersangkutan. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh tim terkait, jaringan mengalami pemadaman selama sekitar tujuh jam.
Terkait hal tersebut, platform Offchain Labs menunjukkan bahwa Sequencer dalam jaringan mengalami masalah. Sehingga, hal tersebut menghambat proses eksekusi transaksi untuk saat ini.
Baca juga Platform Blockchain DevvX Menghabiskan Lebih Sedikit Energi Dibandingkan dengan Bitcoin dan Ethereum
Arbitrum sempat memberikan post mortem pada 10 Januari yang merinci terkait hal-hal yang menyebabkan pemadaman jaringan. “Masalah utamanya adalah kegagalan hardware di node Sequencer utama kami,” ungkapnya. Dalam hal ini, redundansi Sequencer cadangan juga mengalami kegagalan karena peningkatan software yang masih berlangsung.
Ketika Sequencer jaringan gagal, jaringan kemudian akan dialihkan ke layer 1 Ethereum untuk melakukan transaksi. Namun, sebelum terjadi pemadaman, beberapa langkah telah dilakukan untuk memastikan bahwa semua transaksi telah divalidasi oleh Sequencer. Tercatat sebanyak 284 transaksi diblokir agar tidak diunggah ke rantai Ethereum berkat Sequencer.
Dalam lingkup besar, pemadaman dikategorikan sebagai masalah kecil. Akan tetapi, tim memperingatkan pelanggan bahwa jaringan masih dalam pengujian. Saat ini, tim tengah berupaya untuk mendesentralisasikan jaringan yang akan diterapkan dalam beberapa minggu dan bulan berikutnya.
Arbitrum mengalami gangguan Sequencer serupa pada pertengahan September tahun 2021 sebagai akibat dari besarnya transaksi dalam waktu singkat. Sehingga menimbulkan kemacetan dalam jaringan.
Arbitrum merupakan jaringan layer 2 Ethereum yang mengelompokkan transaksi menggunakan rollup untuk pemrosesan yang lebih cepat dan lebih murah. Arbitrum One diluncurkan pada awal September setelah putaran investasi besar $120 juta. Saat ini, Arbitrum menjadi jaringan layer 2 paling populer, menurut platform statistic L2beat. Berdasarkan data, Arbitrum memiliki total value locked (TVL) sebesar $2,57 miliar atau sebesar 47% pangsa pasar layer 2.
Sumber: https://cointelegraph.com/news/arbitrum-network-suffers-minor-outage-due-to-hardware-failure