Industri terdesentralisasi bukan hanya merambat di sektor finansial, tetapi juga meluas hingga ke platform industri musik. Konsep terdesentralisasi Web 3.0 mendorong kemunculan berbagai proyek Web 3.0 kripto, dan Audius adalah satu-satunya di bidang musik.
Seperti Spotify atau SoundCloud, Audius merupakan platform berbagi dan streaming musik. Yang membedakannya dengan platform lain yaitu Audius dibangun di jaringan blockchain dengan dukungan kripto yang memberikan hak lebih untuk para musisi. Platform ini sangat menarik karena merupakan yang pertama dan satu-satunya. Berikut adalah ulasan lengkap tentang Audius.
1. Apa Itu Audius?
Didirikan pada tahun 2018, Audius adalah proyek Web 3.0 kripto berupa layanan streaming musik terdesentralisasi dengan komponen media sosial. Platform ini memungkinkan artis mengunggah lagu mereka ke aplikasi dan menghubungkan penggemar secara langsung dengan artis dan musik baru yang eksklusif.
Secara teknis, Audius merupakan protokol blockchain yang memungkinkan seniman menghasilkan catatan abadi dan stempel waktu untuk karya kreatif mereka, diamankan oleh jaringan operator node yang terdesentralisasi. Awalnya Audius dibangun di POA Network, sidechain Ethereum, dan kemudian sebagian layanannya dipindahkan ke blockchain Solana.
Audius menerima $5 juta modal investasi pada tahun 2018 dari VC General Catalyst, Lightspeed, dan Pantera Capital. Binance Labs juga menggelontorkan dana investasi sebesar $1,25 juta untuk mendorong pengembangan Audius.
2. Komponen Utama Platform Musik Audius
Protokol kripto Audius menggunakan tiga komponen berbeda untuk mengoperasikan platform streaming musik terdesentralisasi. Sebagai salah satu proyek Web 3.0 kripto dengan potensi besar, berikut adalah komponen utama platform musik Audius.
- Node Konten
Node konten mewakili jaringan node yang dioperasikan pengguna yang menampung data konten dan memungkinkan akses yang diizinkan ke konten artis. Begitulah cara pengguna Audius dapat mengakses musik dan konten yang mereka inginkan.
Sistem ini bekerja melalui penggunaan AudSp, ekstensi khusus dari InterPlanetary File System (IPFS) yang menyimpan file pada jaringan terdistribusi untuk memastikan file tetap tersedia sehingga platform beroperasi dengan cara yang terdesentralisasi dan dapat diverifikasi. Sistem ini juga membantu mengontrol aliran unggah file dan izin konten, di antara proses lainnya.
- Content Ledger
Content ledger berperan sebagai sumber untuk memverifikasi dan mengaktifkan fungsionalitas jaringan kripto Audius. Saat ini, content ledger beroperasi sebagai kombinasi smart contract melalui blockchain Ethereum, jaringan POA, dan beberapa protokol blockchain Layer-1 dan Layer-2.
Content ledger bertanggung jawab untuk menentukan tingkat konten audio dan metadata yang konsisten. Komponen ini juga digunakan untuk melakukan pelacakan konten, alokasi pendapatan, dan struktur kepemilikan konten. Terakhir, content ledger bertindak sebagai registri node untuk semua node dalam sistem, dan sebagai grafik sosial yang secara sistematis melacak interaksi pengguna, serta dasar untuk struktur token dan tata kelola di jaringan.
- Discovery Node
Protokol kripto Audius menggunakan node khusus yang disebut discovery node untuk melakukan pencarian, mengindeks konten dan metadata sehingga dapat ditemukan oleh pengguna di jaringan. Agar sistem bekerja dengan cara yang adil dan transparan, discovery node harus terdesentralisasi, mudah digunakan dan efisien, terbukti benar, dan dapat diperluas untuk mempromosikan aksesibilitas sekaligus menghalangi manipulasi pencarian yang dilakukan oleh pengguna.
Baca juga Filecoin (FIL), Penyimpanan Data dan Memori untuk Ekosistem Web 3.0
3. Fitur Utama Audius
Seperti banyak proyek blockchain, Audius dan $AUDIO terkait erat. Audius adalah platform musik terdesentralisasi dan proyek Web 3.0 kripto yang bertujuan untuk memberi keuntungan bagi artis dan pengguna. Berikut adalah fitur-fitur Audius yang paling menonjol.
- Bersifat terdesentralisasi, Audius menciptakan ekonomi yang berfokus pada penghargaan musisi dan seniman.
- Protokol tata kelola di mana satu voting sama dengan satu token.
- Staking untuk mendapatkan insentif sehingga pengguna mendapatkan bagian dari biaya jaringan.
- Staking untuk membuka fitur lain seperti token artis dan lencana, serta menerima hak suara dari penggemar.
4. Pasar NFT Audius: Audius Collectibles
Pada bulan April 2021, Audius meluncurkan pasar NFT-nya sendiri, Audius Collectibles. Layanan ini memungkinkan artis untuk menampilkan NFT yang dapat dikoleksi di profil mereka, selain trek dan album. Pasar NFT ini juga memberi artis kemampuan untuk mengumpulkan album konsep dan kolaborasi multi-artis, membuat jenis media baru seperti sampul album edisi terbatas, dan membuat hadiah insentif untuk penggemar setia melalui NFT airdrops. Audius Collectibles juga memberi penggemar kesempatan untuk mendapatkan akses ke belakang panggung, tiket konser, hadiah VIP, dan banyak lagi.
Untuk menambah fungsionalitas ini, platform memungkinkan artis untuk menampilkan NFT mereka dari beberapa jenis wallet kripto dan pasar NFT termasuk Rarible, SuperRare, OpenSea, dan lainnya. Audius juga memungkinkan pengguna untuk membuat profil sehingga mereka dapat berinteraksi dengan pengguna dan artis lain melalui mekanisme verifikasi berbasis identitas. Pada bulan September 2021, Audius mengaktifkan dukungan untuk Solana NFT.
5. Apa yang Dapat Pengguna Dengarkan di Audius?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Audius merupakan platform musik terdesentralisasi, sehingga platform ini menjadi tempat ideal bagi musisi indie untuk memasarkan karya mereka. Namun Audius juga menerima musisi dengan laber besar.
Ada lebih dari 100.000 artis di Audius, termasuk nama-nama musisi yang relatif terkenal seperti Skrillex, Weezer, deadmau5, Russ, Mike Shinoda, Diplo, Madeintyo, Odesza, Disclosure, Alina Baraz, dan Wuki.
Umumnya, artis memulai dengan satu atau dua lagu dan kemudian berkembang saat mereka mendapatkan feedback positif dari penggemar di platform. Beberapa nama besar seperti Mr. Carmack mengunggah sebagian besar konten sejarah mereka, dengan total 169 lagu.
Fitur lain Audius yang biasanya tidak umum di industri ini adalah kolaborasi artis-penggemar melalui kompetisi remix, yang menghasilkan lebih banyak trek eksperimental untuk dinikmati.
6. Keistimewaan Audius
Audius berbeda dari layanan streaming musik lainnya karena berbasis blockchain dan merupakan proyek Web 3.0 kripto satu-satunya yang bergerak di industri musik. Audius memiliki berbagai keunikan sebagai platform musik terdesentralisasi.
Keistimewaan pertama yang tidak mungkin dimiliki platform musik terpusat adalah artis dapat mengunggah trek mereka tanpa biaya, pengguna dapat mendengarkan musik secara gratis, dan semua pengguna mendapatkan pendapatan dengan token AUDIO.
Model pengaturan layanan streaming musik bersama merupakan aspek unik yang juga didukung oleh blockchain. Tidak ada proses pemeriksaan atau verifikasi untuk memulai sebagai artis. Musisi atau artis dapat langsung mengunggah lagu mereka dengan cukup mengklik “Upload Track” setelah mendaftar secara gratis.
Audius menawarkan streaming pada 320kbps, sebanding dengan Spotify dan Google Play Musik, meskipun tidak memenuhi standar 24bit dari Tidal HiFi dan Amazon Music HD.
Bersifat terdesentralisasi, Audius menyediakan tempat yang aman bagi seniman untuk berkarya dan melindungi mereka dari entitas jahat yang menggunakan musik sebagai sarana perbedaan pendapat dan protes.
7. Fungsi Token AUDIO
Jaringan Audius didukung oleh token AUDIO yang merupakan bagian dari token ERC-20 berbasis Ethereum. Token AUDIO melayani tiga fungsi berikut:
- Keamanan Jaringan – operator node mempertaruhkan token untuk menjalankan node mendapatkan imbalan dari jaringan berupa sejumlah token AUDIO.
- Fitur Eksklusif – artis mendapatkan fitur premium dengan mempertaruhkan token, seperti menampilkan koleksi kripto NFT di platform.
- Tata Kelola – token yang dipertaruhkan (staking) dapat digunakan untuk memberikan voting pada semua proposal perubahan atau pembaruan pada kode dan jaringan secara keseluruhan.
8. Masa Depan Audius
Pada Agustus 2021, Audius terpilih sebagai salah satu mitra TikTok karena fungsionalitas Sound Kit-nya, yang memungkinkan transfer lagu ke platformnya. 75% pengguna TikTok di Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka menggunakan aplikasi sebagai sarana untuk menemukan musik baru, yang kemungkinan juga berlaku untuk basis pengguna global secara keseluruhan yang berjumlah 730 juta.
Kemitraan baru-baru ini dengan TikTok dapat membuat protokol Audius menjadi lebih menarik bagi artis yang ingin terpapar viralitas TikTok. Dengan bermitra dengan TikTok, maka ekosistem Audius semakin meluas dan memudahkan para musisi untuk mempromosikan musik mereka secara bebas.
Kemitraan dengan TikTok juga menjadi sinyal masa depan cerah Audius. TikTok adalah platform musik dan video dengan ekosistem yang sangat besar dan tersebar di seluruh dunia, dan memilih Audius untuk menjadi mitra mereka. TikTok memilih Audius bukan tanpa sebab, tentu karena TikTok melihat potensi besar Audius sebagai platform musik terdesentralisasi.