Headlines

Bank of America: Bitcoin Tidak Dapat Menjadi Hedge Inflasi di Negara-Negara Maju

Illust : Bank of America Bitcoin Tidak Dapat Menjadi Hedge Inflasi di Negara-Negara Maju

Meskipun penggemar Bitcoin (BTC) sering kali mempromosikan asetnya sebagai ‘emas digital’ anti-inflasi, Bank of America (BoA) mengatakan sebaliknya. Berdasarkan laporan sebuah perusahaan baru-baru ini, ditunjukkan bahwa aset BTC bergerak jauh lebih mirip dengan aset berisiko layaknya ekuitas. Selain itu, BTC juga mencapai korelasi all-time-high (ATH) dengan S&P 500 pada akhir Januari lalu.

Korelasi BTC dengan Aset Berisiko Sangat Erat

Berdasarkan penelitian ‘Global Cryptocurrency and Digital Assets,’ Bitcoin telah diperdagangkan sebagai aset berisiko sejak Juli 2021. Pada saat yang sama, harga BTC menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang berarti pasca jatuhnya harga sebesar 50% pada Mei 2021.

Aset berisiko ditandai dengan volatilitas tinggi, seperti ekuitas, real estat, dan mata uang. Sering kali, Bitcoin dibandingkan dengan emas sebagai aset lindung nilai (hedge) inflasi, meskipun emas tidak selalu berperan demikian. Tidak seperti cryptocurrency lain, Bitcoin memiliki jadwal penerbitan pasokan yang tetap. Investor terdorong untuk menggunakannya sebagai hedge terhadap devaluasi mata uang.

Dengan demikian, BoA percaya bahwa Bitcoin tidak akan diadopsi sebagai hedge inflasi di negara maju atau kehilangan statusnya sebagai aset berisiko hingga volatilitas harganya mengalami penurunan.

Baca juga Come Back Alive dan Aliansi Siber Ukraina Mendapatkan Donor Kripto dalam Bentuk Bitcoin

Pengaruh Kebijakan Federal Reserve terhadap Bitcoin

Meskipun korelasi Bitcoin terhadap aset berisiko kuat, ia memiliki kecenderungan kecil untuk beraksi terhadap kebijakan Federal Reserve dan statistik inflasi, walaupun dengan cara yang tidak dapat diprediksi. Pada bulan November, harga Bitcoin mengalami kenaikan menuju level ATH sekitar $69.000, tak lama setelah angka inflasi Oktober terungkap pada 6.2%. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi selama tiga puluh tahun.

Namun, Bitcoin dan saham mengalami penurunan pada akhir bulan itu pasca ketua The Fed menganggap inflasi bukan lagi fenomena sementara. Namun demikian, laporan tersebut mengakui bahwa Bitcoin dapat berfungsi sebagai hedge inflasi yang andal di negara-negara dengan inflasi tinggi.

Menariknya, di Turki, Bitcoin diperdagangkan pada level ATH dalam denominasi lira Turki pada bulan Desember tahun lalu. Meskipun begitu, aset tetap diperdagangkan lebih rendah terhadap dolar.

Sumber: https://bitcoinmagazine.com/markets/bill-introduced-to-let-tennessee-buy-bitcoin