Empat platform trading kripto terkemuka asal Korea Selatan, yaitu Upbit, Gopax, Bithumb, dan Korbit telah memblokir alamat IP Rusia untuk mengakses layanan mereka untuk menindaklanjuti permintaan dari Ukraina dan pemerintah AS.
Sebuah kantor berita Korea baru-baru ini melaporkan bahwa bursa kripto lokal dengan volume transaksi terbesar, yaitu Upbit, akan mulai menolak permintaan penarikan kripto yang dibuat dari alamat milik pelanggan yang berasal dari Rusia. Upbit mengatakan, “Kami telah memblokir langganan oleh pengguna di negara-negara dengan risiko tinggi terhadap pencucian uang, hal ini dilakukan atas pedoman Financial Action Task Force.”
Sementara itu, pada hari Kamis lalu, Gopax dilaporkan telah membekukan 20 akun milik pengguna Rusia sekaligus membatasi alamat IP yang berasal dari negara tersebut. Bithumb dan Korbit juga bergabung dengan bursa-bursa tersebut untuk membatasi pengguna Rusia dalam mengakses layanan aset kripto.
Baik pemerintah Ukraina maupun AS khawatir bahwa Rusia akan menggunakan aset kripto untuk menghindari sanksi dan pembatasan moneter yang dikenakan pada negara tersebut di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina. Oleh karena itu, mereka mendesak beberapa platform trading, termasuk Binance dan Coinbase, untuk memblokir alamat yang terhubung ke pengguna Rusia.
Baca juga New York Meningkatkan Pengawasan Blockchainnya untuk Menegakkan Sanksi Rusia
Akan tetapi, Binance, Coinbase, dan platform trading utama lainnya telah menolak ajakan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka tidak perlu sepenuhnya memblokir semua populasi Rusia yang menggunakan kripto. Namun, mereka akan tetap memantau dan membatasi politisi dan alamat Rusia yang telah ditandai sesuai dengan sanksi yang berlaku. “Kami tidak ingin berpolitik, kami menentang adanya perang, keberadaan kami di sini untuk membantu rakyat,” ujar CEO Binance, Changpeng Zhao.
Sementara itu, mantan kandidat presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengatakan bahwa ia merasa kecewa karena beberapa bursa menolak untuk membatasi akun pengguna yang berasal dari Rusia. Ia mengkritik pemerintah AS karena tidak melakukan tindakan yang tegas kepada bursa-bursa tersebut. Clinton mengatakan, “Saya kecewa melihat bahwa beberapa bursa kripto menolak untuk mengakhiri transaksi mereka dengan Rusia untuk filosofi libertarianisme.”
Sumber: https://www.cryptopolitan.com/major-exchanges-in-korea-block-russian/