Headlines

Benarkah Pasar Kripto akan Melemah seiring Inflasi AS?

Benarkah Pasar Kripto akan Melemah seiring Inflasi AS?

Pada akhir pekan lalu, pasar kripto dan Bitcoin (BTC) cenderung stabil. Pada 7 Oktober, harga Bitcoin naik tajam dan mencapai USD 28.000 atau sekitar Rp 439,8 juta (dengan asumsi kurs Rp 15.708 per dolar AS).

Hal ini terjadi setelah laporan tenaga kerja AS menunjukkan peningkatan sebanyak 336 ribu, dan tingkat pengangguran tetap 3,8 persen. Meskipun berita ekonomi ini positif, namun tidak mengakibatkan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan.

Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto, mengatakan bahwa data positif tenaga kerja bisa mendorong FOMC untuk mengambil sikap lebih ketat pada pertemuan berikutnya di bulan November. Namun, data CPI (Indeks Harga Konsumen) bulan September yang akan dirilis pada 12 Oktober, akan memberikan lebih banyak informasi mengenai keputusan suku bunga The Fed pada bulan November.

“Fyqieh menyebutkan bahwa para ekonom memperkirakan CPI akan naik sebesar 4,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan September, yang menunjukkan perlambatan dari kenaikan 4,3 persen yang terlihat pada bulan Agustus. Kenaikan harga inti bulanan diharapkan sekitar 0,3 persen, sama dengan yang terlihat pada bulan Agustus,” kata Fyqieh dalam siaran pers pada Selasa (10/10/2023).

Penting juga untuk para pelaku pasar kripto memperhatikan rilis risalah pertemuan Federal Reserve (FOMC) bulan September pada hari Rabu. Ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan tentang arah kebijakan moneter di masa mendatang.

Data ekonomi, terutama laporan inflasi, dan risalah rapat FOMC, akan membantu membentuk ekspektasi terhadap pertemuan suku bunga The Fed selanjutnya. Kebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve memiliki dampak langsung pada pasar kripto. Perubahan suku bunga atau pernyataan lebih ketat atau lebih lunak dari bank sentral dapat mempengaruhi nilai mata uang digital seperti Bitcoin.

Baca Juga :  Pengguna Binance di Hong Kong Tertipu Rp 7 Miliar

Fyqieh juga menekankan pentingnya melihat laporan pendapatan kuartal ketiga dari perusahaan besar seperti JPMorgan dan BlackRock yang dimulai minggu ini. “Hasil pendapatan dari perusahaan-perusahaan ini dapat memberikan indikasi tentang keadaan ekonomi secara keseluruhan dan kepercayaan investor dalam industri keuangan,” jelas Fyqieh.

Apakah hasil pendapatan ini memenuhi atau meleset dari ekspektasi dapat mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan, dan hal ini dapat berdampak pada pasar kripto. Investor kripto akan memperhatikan apakah hasil pendapatan ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global saat ini atau sebaliknya.[DS]