Bursa aset kripto India berusaha keras untuk menarik minat investor selama festival Dhanteras dan Diwali dengan banyak penawaran di tengah maraknya penurunan volume transaksi. Bursa-bursa kripto besar juga telah meluncurkan banyak penawaran termasuk cashback, zero-fee dan koin gratis untuk meningkatkan permintaan investasi.
Inisiatif ini diluncurkan pada malam muhurat trading, yang akan dilakukan oleh banyak bursa aset kripto pada 24 Oktober (Senin) seperti rekan-rekan mereka di sektor ekuitas dan komoditas. Meskipun merupakan kelas aset baru, beberapa investor telah mulai memberikan kripto dan NFT dan kelas aset digital lainnya.
Dalam sebuah unggahan blog, pihak WazirX mengungkapkan, “WazirX kembali beraksi dengan memanfaatkan muhurat trading, di mana pengguna dapat berdagang di semua pasar (INR/USDT/WRX) WazirX tanpa pungutan biaya.” Menariknya, perusahaan tersebut sudah mulai memberikan promo trading tersebut dari hari Sabtu (22/10/22) dan akan berakhir pada hari Senin ini (24/10/22).
Demikian pula dengan bursa aset kripto lain seperti CoinDCX yang juga melakukan muhurat trading dengan memberikan penawaran seperti koin gratis kepada investor.
Baca juga: Trader Kripto Kabur dari Bursa India dan Mengungsi ke Binance untuk Menghindari Pajak
Navin K Rungta, co-founder eLagaan mengatakan bahwa “Kripto sebagai koin sendiri akan memakan waktu untuk berkembang di India. Dalam beberapa bulan terakhir, sektor ini mengalami kemunduran, tetapi mungkin akan kembali lagi setelah beberapa waktu.” Rungta juga mengatakan bahwa investasi dalam teknologi blockchain akan terus berlanjut meskipun crypto winter muncul baru-baru ini.
Periode tersebut membuat volume perdagangan di bursa India telah turun drastis dalam enam bulan terakhir. Bahkan, beberapa laporan menunjukkan bahwa volume di bursa-bursa terkemuka telah turun sekitar 80 persen.
Menurut statistik yang diperoleh dari agregator data nomics.com, volume perdagangan di bursa aset kripto India telah menurun secara signifikan setelah TDS satu persen mulai berlaku mulai 1 Juli 2022. Retribusi pajak tetap bertahan sebesar 30 persen atas pendapatan dari transaksi kripto.
Selain itu, anggaran pada tahun ini juga telah mengecilkan hati investor untuk memasukkan uang mereka ke dalam kelas aset ini. Di sisi lain, ada pula berbagai investigasi oleh Enforcement Directorate (ED) pada beberapa bursa kripto atas dugaan tuduhan pencucian uang dan pembekuan rekening bank.
Sumber: bizzbuzz.news