Biaya transaksi Ethereum (ETH) telah melonjak tajam dalam beberapa minggu terakhir, membuat transaksi kripto menjadi lebih mahal. Berdasarkan data dari Etherscan, biaya rata-rata untuk transaksi ETH pada 12 November 2023 adalah $6,64, meningkat 219% dari $2,08 pada 22 Oktober 2023.
Kenaikan biaya transaksi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya permintaan untuk ETH, meningkatnya penggunaan kontrak pintar, dan kurangnya peningkatan kapasitas jaringan.
Permintaan untuk ETH meningkat karena harga ETH telah naik secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pada 12 November 2023, harga ETH mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar $5.200.
Kenaikan penggunaan kontrak pintar juga turut berkontribusi pada kenaikan biaya transaksi. Kontrak pintar adalah aplikasi yang dijalankan di jaringan blockchain. Kontrak pintar sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), permainan, dan token non-fungible (NFT).
Baca juga: Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak 150% dalam 3 Hari, Ruang Blok Semakin Mahal
Kekurangan peningkatan kapasitas jaringan juga turut berkontribusi pada kenaikan biaya transaksi. Jaringan Ethereum menggunakan sistem proof-of-work (PoW) untuk mengamankan jaringan. Sistem PoW mengharuskan penambang untuk memecahkan teka-teki matematika untuk memverifikasi transaksi.
Kenaikan biaya transaksi Ethereum dapat menghambat adopsi kripto. Biaya transaksi yang tinggi dapat membuat transaksi kripto menjadi tidak terjangkau bagi sebagian orang.
Untuk mengatasi masalah ini, Ethereum sedang melakukan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas jaringan. Pengembangan ini disebut Ethereum 2.0. Ethereum 2.0 akan menggunakan sistem proof-of-stake (PoS) untuk mengamankan jaringan. Sistem PoS tidak membutuhkan penambang untuk memecahkan teka-teki matematika, sehingga dapat meningkatkan kapasitas jaringan secara signifikan.
Ethereum 2.0 dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2023. Namun, tanggal rilis yang pasti masih belum diketahui.
