Dalam laporan terbaru dari Forbes, terungkap bahwa Binance, salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia, hanya mendistribusikan 10% dari jumlah token BNB yang dijanjikan selama penawaran koin perdana (ICO). Temuan ini telah menimbulkan pertanyaan serius tentang kebijakan dan tindakan perusahaan tersebut, serta mengaitkannya dengan kontrol yang dipegang oleh para eksekutif Binance atas token tersebut.
Investigasi Terhadap Binance
Dilansir dari WatcherGuru, laporan ini melibatkan investigasi mendalam terhadap peran CEO Binance, Changpeng Zhao, dalam pengembangan dan konseptualisasi aset ini. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa kertas putih mengenai token BNB pertama kali diperkenalkan pada musim panas tahun 2017, diikuti oleh penyelesaian ICO BNB pada bulan Juli tahun yang sama. Waktu itu, ICO ini dianggap sebagai sukses besar bagi perusahaan.
Klaim yang Dipertanyakan
Saat ICO berlangsung, Changpeng Zhao menyatakan bahwa perusahaan berhasil mengumpulkan $15 juta dengan harga $0,15 per token BNB. Buku putih ICO juga menyatakan bahwa total 200 juta token BNB akan dicetak, dengan alokasi 80 juta untuk Binance dan para eksekutif, 20 juta untuk investor angel, dan 100 juta untuk investor ICO.
Namun, laporan investigasi saat ini menggugat keakuratan klaim ini. Investor ICO hanya menerima sekitar 10,78 juta BNB, jauh dari jumlah yang dijanjikan dalam buku putih. Selain itu, laporan tersebut mengungkapkan bahwa Binance sebenarnya hanya mengumpulkan sekitar $5 juta selama ICO, yang jauh lebih rendah dari klaim awal $15 juta.
Baca Juga : Pengusaha Kripto Mengubah Rumahnya Menjadi Pertanian Setelah Buron
Kontroversi Distribusi Token
Investigasi juga mengungkapkan bahwa investor angel diberikan distribusi token dua kali lipat, yaitu 40 juta token BNB daripada 20 juta yang tercatat. Terakhir, laporan menyimpulkan bahwa Binance mungkin memiliki sekitar 65 juta token BNB yang belum terjual, jumlah yang melebihi alokasi awal perusahaan sebesar 80 juta token.
Implikasi
Tuduhan ini telah memunculkan pertanyaan tentang transparansi dan kebijakan Binance selama ICO BNB, dan menimbulkan keraguan tentang klaim yang dibuat oleh perusahaan. Binance, yang sebelumnya telah berada di bawah sorotan tindakan hukum dan pengawasan di Amerika Serikat, kini menghadapi tekanan tambahan karena tuduhan dalam laporan ini. Perusahaan tersebut kemungkinan harus memberikan klarifikasi dan penjelasan yang lebih rinci tentang distribusi token BNB selama ICO untuk mengatasi perdebatan ini.