Pada siaran pers 1 Maret lalu, disebutkan bahwa bursa kripto Binance telah melakukan investasi ekuitas dengan nilai yang tidak diungkapkan di fintech Malaysia MX Global, sebuah perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur. Investasi tersebut dilakukan setelah Binance diminta untuk menghentikan operasinya di Malaysia pada Juli 2021 lalu, karena mereka tidak memiliki lisensi yang sudah ditentukan.
Karena MX Global adalah bursa aset digital operator pasar yang diakui dan telah diberikan persetujuan penuh oleh Securities Commission (SC) Malaysia, akuisisi tersebut dapat membantu Binance untuk melalui masalah regulasi.
Ketika ditanya apakah MX Global telah memperoleh persetujuan dari SC untuk investasi Binance, CEO MX Global, Fadzli Shah mengatakan pada hari Rabu, tanggal 2 Maret lalu bahwa grup tersebut “telah menerima konfirmasi bahwa struktur investasi untuk saat ini tidak memerlukan persetujuan oleh SC.” Ia juga menambahkan, “Kami akan menyerahkan dokumen yang diperlukan dan melakukan prosedur sesuai aturan untuk memastikan bahwa kemitraan kami selalu tetap sesuai dengan ketentuan dari regulator.”
Baca juga Melonjak 1300% di PancakeSwap, NanoByte Akan Listing di Lebih Banyak Exchange
CEO MX Global Fadzli percaya bahwa Binance akan mendukung perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya menjadi platform likuiditas pilihan bagi investor aset digital dan penerbit token. Ia juga menambahkan bahwa ia mengharapkan akuisisi tersebut dapat memberikan peluang modal yang efisien bagi MX Global untuk bersaing dengan perusahaan global lain yang ada di industri ini. Pendiri dan CEO Binance, Changpeng Zhao juga mengatakan bahwa ia melihat potensi di Malaysia, mengingat komunitas kripto dan blockchain mereka yang inovatif.
Selain Malaysia, Binance juga baru-baru ini melakukan kesepakatan dengan perusahaan di negara lain di kawasan seperti Singapura dan Thailand. Bursa kripto tersebut telah mengakuisisi 18% dari bursa kripto sekuritas swasta yang diregulasikan Singapura, yaitu Hg Exchange (HGX). Akuisisi tersebut diumumkan pada Desember 2021 lalu.
Sementara itu, untuk memperluas eksistensinya di Thailand, Binance juga telah bekerja sama dengan Gulf Energy Development milik miliarder Sarath Ratanavadi untuk mempelajari aset digital bursa kripto di negara Asia Tenggara. Menurut artikel dari Reuters, Gulf Energy berharap juga dapat menyelesaikan kesepakatan dengan Binance pada kuartal kedua tahun 2022.
