Bank for International Settlements Innovation Hub (BIS) beralih ke pengembangan produk DeFi, terlepas dari sikap pro dan kontra bank terhadap industri tersebut.
Menurut pengumuman Selasa (25/01/22), BIS Innovation Hub akan meluncurkan proyek tambahan dalam mata uang digital bank sentral dan sistem pembayaran generasi berikutnya. Organisasi internasional ini juga akan mencakup proyek-proyek baru dalam keamanan siber, big data, dan teknologi pengawasan keuangan. Proyek kripto tidak lepas dari rencana BIS mengekspansi protofolio bank, BIS berencana akan meneliti dan mengembangkan aplikasi DeFi.
Mengomentari perihal cakupan operasi penelitian dan pengembangan BIS, direktur umum BIS mengatakan bahwa bank kini berada dalam posisi untuk mengembangkan inovasi mereka dengan memanfaatkan teknologi digital dan sumber daya manusia.
Baca juga Grayscale Mempertimbangkan Fantom, Algorand untuk Produk Investasinya
“Dengan perluasan jaringan Hub Center dan proyek-proyek baru yang menarik, BIS Innovation Hub kini berada dalam posisi yang lebih kuat untuk berinovasi dengan cara yang tepat dan berkelanjutan. BIS akan memanfaatkan manfaat teknologi digital, melayani kepentingan publik, dan bekerja sama dengan lembaga pusat seperti bank, akademisi, dan sektor swasta,” jelas Agustín Carstens selaku direktur umum BIS.
BIS adalah lembaga keuangan internasional yang awalnya didirikan pada tahun 1930 untuk memfasilitasi pembayaran reparasi yang dikenakan pada Jerman setelah Perang Dunia I. BIS saat ini melayani kebutuhan perbankan lebih dari 63 bank sentral di seluruh dunia.
Pada tahun 2019, BIS menciptakan Innovation Hub; sebuah cabang penelitian dan pengembangan yang didirikan untuk membantu bank sentral mendapatkan wawasan mendalam tentang teknologi keuangan baru, termasuk CBDC, SupTech, RegTech, dan lainnya. Innovation Hub tampaknya lebih condong mengalihkan perhatiannya ke CBDC dan aplikasi keuangan terdesentralisasi (dApp).
BIS pula dilaporkan sedang menyiapkan proyek baru untuk mengeksplorasi teknologi DeFi, termasuk blockchain, token, smart contract, dan identifikasi pelanggan. BIS menunjuk bank sentral Hong Kong untuk meneliti proyek tersebut agar dapat meningkatkan pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah.
Bank sentral Swiss dan Swiss Center ditunjuk BIS untuk menguji proyek CBDC terbaru menggunakan Arenal; blockchain internal yang dibangun oleh Swiss Center sebagai tempat pengujian bagi bank sentral. BIS menjelaskan bahwa dApp adalah salah satu fokus potensial untuk proyek CBDC tersebut.