Blackrock, sebuah perusahaan investasi dengan assets under management (AUM) senilai $10 triliun per Januari 2022, memiliki rencana untuk meluncurkan ETF teknologi blockchain, iShares. ETF tersebut akan melacak indeks ICE bernama NYSE Factset Global Blockchain Technologies Index (NYFSBLC), menurut data SEC yang diajukan oleh Blackrock.
Berdasarkan pemberitaan sebuah surat kabar, NYFSBLC didirikan pada 31 Desember 2021. “iShares Blockchain dan Tech ETF bercita-cita untuk melacak kinerja investasi dari indeks yang terdiri dari perusahaan AS dan non-AS yang terlibat dalam penciptaan, inovasi, penerapan teknologi blockchain serta kripto,”
Teknologi Blockchain seperti penambangan, bursa, dan sistem pengambangan mata uang kripto akan disertakan dalam ETF iShares. CEO Blackrock Larry Fink, mengatakan bahwa blockchain ETF Bitcoin memainkan peran utama untuk mata uang digital. Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Blackrock, Rick Rieder, memperkirakan harga Bitcoin akan naik drastis di bulan September.
Sekilas tentang Blackrock
Didirikan pada tahun 1988 silam, Blackrock sebuah perusahaan manajemen investasi multinasional yang berbasis di Amerika. Sepanjang perusahaan ini berdiri, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan untuk membantu banyak pihak dalam membangun stabilitas finansialnya. Di antaranya adalah membuat investasi lebih mudah dan terjangkau dengan platform iShares yang berbasis blockchain ETF.
Menariknya, Blackrock menyadari bahwa saat ini energi yang berkelanjutan untuk melindungi lingkungan sangat dibutuhkan dan menjadi fokus para konsumen. Maka dari itu, perusahaan berusaha untuk menyediakan pilihan investasi berkelanjutan yang dapat meminimalisir penggunaan karbon.
Contoh nyatanya adalah investasi pada proyek Guleslettene WindFarm. Proyek tersebut tidak hanya menyediakan satu juta rumah dengan green energy di Norwegia, tetapi juga mendukung sebanyak lima ratus pekerjaan di area tersebut.
Tidak hanya di beberapa negara luar, Blackrock ternyata juga merupakan investor besar di berbagai bank termasuk Indonesia seperti BRI. Pemberi pinjaman mikro ini dinilai dapat memberikan akses kepada banyak individu terhadap permodalan. Hal ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan dapat memberikan nilai bagi para pemegang saham.
Dengan peluncuran iShares yang merupakan platform berbasis blockchain ETF, proses pelacakan kinerja investasi akan berjalan lebih cepat dan mudah. Sehingga, peluncuran platform ini diharapkan dapat meningkatkan minat para investor untuk melakukan lebih banyak investasi di masa mendatang.