Teknologi blockchain memang dipopulerkan oleh cryptocurrency. Namun ternyata blockchain memiliki fungsi yang tidak terbatas hanya untuk dunia kripto. Nyatanya jenis blockchain konsorsium merupakan blockchain yang menjadi pilihan utama organisasi dan proyek besar global.
Blockchain konsorsium merupakan perpaduan dari blockchain publik dan pivate blockchain yang menawarkan banyak keunikan dan kelebihan. Berikut adalah ulasan lengkap seputar blockchain konsorsium.
1. Apa Itu Blockchain Konsorsium?
Blockchain publik atau blockchain terbuka dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet. Blockchain pribadi umumnya melayani perusahaan untuk solusi perangkat lunak perusahaan dan menyelesaikan kasus bisnis. Dan blockchain konsorsium adalah perpaduan dari dua jenis blockchain ini.
Blockchain konsorsium merupakan tipe pribadi dari DLT (Distributed Ledger Technology). Tujuan utama dari blockchain konsorsium adalah untuk meningkatkan efek kerjasama untuk memenuhi kebutuhan dari industri tertentu. Organisasi dengan tujuan yang sama dapat memilih blockchain konsorsium untuk mengubah transparansi, akuntabilitas, dan alur kerja.
Penelitian Deloitte menunjukkan bahwa sekitar 74% organisasi memilih konsorsium blockchain. Banyak platform blockchain menawarkan diri mereka sebagai tulang punggung untuk berbagai solusi organisasi. Teknologi Blockchain Konsorsium ini membantu organisasi untuk menemukan solusi bersama dan menghemat waktu dan biaya pengembangan. Blockchain konsorsium juga dikenal sebagai blockchain federasi.
2. Cara Kerja Blockchain Konsorsium
Blockchain konsorsium mirip dengan blockchain hybrid karena memadukan fitur private blockchain dan blockchain publik. Keunikan blockchain konsorsium yaitu beberapa anggota organisasi berkolaborasi dalam jaringan yang terdesentralisasi. Pada dasarnya, blockchain konsorsium adalah private blockchain dengan akses terbatas ke grup tertentu, sehingga menghilangkan risiko sentralisasi yang dikendalikan oleh hanya satu entitas saja.
Dalam blockchain konsorsium, prosedur konsensus dikendalikan oleh node yang telah ditetapkan. Yaitu node validator yang memulai, menerima, dan memvalidasi transaksi. Node anggota dapat menerima atau memulai transaksi.
Baca juga Dipopulerkan oleh Bitcoin, Blockchain Publik Masih Menjadi Teknologi yang Mendasari Cryptocurrency
3. Kelebihan
Blockchain konsorsium adalah blockchain yang kerap dijadikan pilihan oleh organisasi atau perusahaan karena sejumlah kelebihannya berikut ini.
- Validasi
Jumlah peserta dalam blockchain konsorsium diketahui dan diverifikasi. Otentikasi yang dilakukan peserta jaringan mengurangi risiko ancaman data. Node yang melanggar protokol yang ditetapkan segera diidentifikasi dan menerima konsekuensi pelanggaran.
- Kontrol
Alih-alih entitas tunggal, blockchain kosorsium dikontrol oleh sekelompok peserta otentik. Kontrol ini membantu untuk menetapkan aturan, mengubah saldo, mengedit atau membatalkan transaksi yang salah, dan mendorong kerja sama penuh untuk perusahaan dengan tujuan bersama setelah konfirmasi dari setiap peserta.
- Keamanan
Informasi di blok otentik tidak diizinkan untuk diakses oleh publik. Tetapi peserta konsorsium dapat mengakses informasi dengan cepat dan aman. Keamanan tingkat tinggi ini memberikan kepercayaan kepada klien platform.
- Ekonomi
Dibandingkan dengan blockchain lainnya, blockchain konsorsium tidak membebankan biaya layanan atau transaksi dalam pengaturan konsorsium. Sehingga blockchain ini masih lebih murah dibanding private blockchain atau blockchain publik.
- Kesepakatan
Menurut skema tata kelola, kontrak dibuat oleh jumlah node yang relatif lebih sedikit. Jenis konsensus ini lebih mudah dicapai karena tidak terlalu menuntut dan ketat. Aspek-aspek ini secara langsung mempengaruhi output transaksional yang mengarah pada operasi yang cepat dan peningkatan skalabilitas.
- Fleksibilitas
Keterlibatan beberapa validator di jenis blockchain lain mengarah pada konsensus bersama dan menimbulkan masalah sinkronisasi. Namun, masalah seperti itu dapat dihindari di blockchain konsorsium karena terbatasnya jumlah peserta.
4. Kekurangan
Dengan sejumlah kelebihan yang ditawarkan, blockchain konsorsium juga memiliki beberapa kekurangan yang harus dipahami sebelum menggunakan blockchain jenis ini.
- Struktur Jaringan
Struktur jaringan terpusat membuat blockchain konsorsium rentan terhadap pengaruh aktor jahat. Keterbatasan jumlah peserta menimbulkan anggapan bahwa satu atau lebih peserta bisa menjadi koruptor jaringan.
- Kerangka
Blockchain konsorsium tidak memiliki fitur kerangka kerja terpadu, solusi seperti R3’s Corda, Quorum of JP Morgan, Hyperledger menyediakan standar industri yang dibutuhkan oleh private blockchain.
5. Industri yang Menggunakan Blockchain Konsorsium
Tidak diragukan lagi, blockchain konsorsium adalah inovasi signifikan yang mendorong adopsi blockchain di industri. Berikut adalah sektor industri yang paling banyak menggunakan blockchain konsorsium.
- Logistik
Logistik adalah sektor industri pengelolaan aliran barang antara titik sumber dan titik tujuan untuk memenuhi persyaratan perusahaan atau konsumen. Blockchain konsorsium memberikan solusi optimal untuk membuat jaringan bagi semua peserta supply chain. Blockchain konsorsium bermanfaat untuk melacak produk untuk mengidentifikasi asal mereka dan proses pasokan.
- Asuransi dan Perawatan Kesehatan
Industri asuransi dan kesehatan saling terkait satu sama lain. Rumah sakit dan perusahaan asuransi bergabung dengan konsorsium untuk bertukar informasi dan uang secara digital untuk mempercepat proses dan mengurangi konsumsi waktu.
- Perbankan dan Keuangan
Ini berhubungan dengan aset perdagangan. Sekelompok bank membuat database yang berbagi informasi yang diperlukan tentang kreditur. Setiap kali bank memerlukan otentikasi dan penilaian konsumen, ia mengakses informasi dari buku besar yang didistribusikan.
6. Proyek Konsorsium
Berikut adalah beberapa proyek blockchain konsorsium yang masih berjalan hingga saat ini.
- Voltron
Proyek ini diluncurkan pada 2018 oleh CryptoBLK dan R3. Tujuan dari proyek konsorsium ini adalah digitalisasi dokumen dan pembagian blockchain yang terdesentralisasi. Proyek ini melibatkan dua belas bank, yaitu BBVA, SEB, Scotiabank, ING, Mizuho, Intesa Sanpaolo, CTBC Bank, US Bank, Bangkok Bank, Natwest, BNP Paribas, dan HSBC. Transaksi diproses dengan cepat dan biasanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam.
- Batavia
Didirikan oleh IBM pada tahun 2016, proyek ini terdiri dari grup yang terdiri dari lima bank saja, yaitu Bank of Montreal, UBS, Erste Group, Commerzbank, CaixaBank. Konsorsium ini memungkinkan perdagangan di seluruh dunia dengan membangun jaringan kolaboratif. Pertukaran informasi dan transaksi perdagangan secara digital dan otomatis menggunakan blockchain ledger. Konsorsium ini berhasil melakukan lima transaksi langsung yang berhasil antara berbagai pihak perdagangan dan negara.
- Marcopolo
Tujuan utama dari konsorsium ini adalah untuk menyederhanakan proses arus perdagangan dengan memposisikan masalah supply chain dan hubungan perdagangan ke platform blockchain. Marcopolo adalah salah satu proyek berdasarkan Corda R3. Platform konsorsium ini merupakan proyek kolaborasi TradeIX dan sepuluh organisasi keuangan lainnya seperti Bangkok Bank, DNB, ING, Natixis, Standard Chartered, CommerzBank, BNP Paribas, OP financial, SMBC, dan Natwest. Proyek ini aman dan menangani aset kredit dan uang, barang, dan pertukaran informasi.
- BankChain
Didirikan pada tahun 2017 oleh teknologi Primechain, konsorsium ini terdiri dari 37 anggota dan mitra. BankChain adalah blockchain konsorsium perbankan yang memprakarsai delapan proyek langsung, yaitu registri biaya, KYC perusahaan, pasar global untuk diskon faktur, pasar global untuk sekuritas pemerintah, pasar global untuk instrumen utang swasta, otentikasi dan verifikasi dokumen menggunakan e-signature, penyimpanan penerbitan dan distribusi dokumen perdagangan, serta peringkat dan ulasan yang transparan. Konsorsium ini mengimplementasikan, mengeksplorasi, dan membangun berbagai solusi blockchain. Dan juga bertanggung jawab untuk mengatur, mengoperasikan, dan mengelola sistem.