Bursa kripto Digital Surge dilaporkan telah runtuh dan menangguhkan sekitar 30.000 akun pengguna di Australia. Digital Surge, yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual lebih dari 300 koin kripto berbeda, menunjuk KordaMentha sebagai administrator dua hari lalu dalam upaya menyiapkan langkah lebih lanjut bagi para investor.
Selama proses administrasi, pelanggan tidak dapat menarik atau menyetor dana dan tidak dapat memperdagangkan aset digital.
Dalam sebuah pernyataan, administrator Scott Langdon mengatakan bahwa direktur Digital Surge ikut terjun dalam masalah ini dan menganggap bahwa para pengguna adalah “prioritas tertinggi”.
“Kami akan berkomunikasi secara proaktif dengan para pengguna untuk memastikan mereka mendapat informasi lengkap tentang kabar terbaru.”
Baca Juga : Coinbase Tidak Lagi Mendukung XRP mulai 5 Desember 2022
Digital Surge sendiri didirikan pada tahun 2017 sebagai cara bagi para pengguna di Australia untuk memperdagangkan mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, dan memberi wadah bagi para investor untuk dapat bertransaksi dengan mudah.
Kini, Digital Surge resmi bergabung dengan beberapa bursa kripto yang bangkrut setelah runtuhnya bursa raksasa FTX pada bulan November lalu.
Bersamaan dengan hal tersebut, saat ini Bitcoin juga mengalami nasib yang sama dan harus kehilangan lebih dari 60 persen nilainya karena tidak stabilnya ekonomi global serta adanya lockdown Covid-19 yang diperpanjang bagi sebagian daerah.
Bitcoin sendiri pada bulan Januari diperdagangkan dengan harga sekitar $66.000 per koin. Saat ini, Bitcoin hanya bernilai di bawah $22.500.
Sumber : www.9news.com.au