Headlines

Cara Analisis Blockchain Memulihkan Kripto Anda yang Hilang

Cara Analisis Blockchain Memulihkan Kripto Anda yang Hilang

Lebih dari $900 juta aset kripto menghilang akibat serangan peretasan selama tahun 2023. Dalam era evolusi finansial terdesentralisasi (DeFi) yang sedang pesat dan pemandangan Web3 yang semakin berkembang, keamanan menjadi landasan yang sangat penting. 

Dengan ancaman-ancaman baru yang terus muncul, memahami pola serangan adalah langkah penting dalam mengevaluasi risiko dan keandalan sistem.

Hanya dalam tahun 2023, lebih dari $990 juta aset kripto hilang atau dicuri, berdasarkan data yang disajikan oleh Crypto Hacks Cointelegraph. Tingginya kebutuhan akan keamanan ini telah menginspirasi munculnya berbagai ekosistem keahlian keamanan Web3.

Baca Juga : Tokenomics: Pentingnya Tata Kelola dalam Ekosistem Blockchain

Analisis blockchain memegang peran sentral dalam upaya mengembalikan aset yang dicuri. Berikut beberapa teknik yang digunakan:

  1. Pelacakan Transaksi: Para analis blockchain secara cermat memantau transaksi blockchain yang terlibat dengan mata uang kripto yang telah dicuri. Dengan melacak jejak digital ini, mereka berupaya mengidentifikasi sumber dan tujuan aset yang dicuri.
  2. Pengelompokan Alamat: Dalam upaya untuk mengungkap jejak keuangan peretas, analis mengelompokkan alamat-alamat yang terkait untuk mengidentifikasi aliran dana curian. Proses pengelompokan ini membantu memahami perjalanan aset yang dicuri di antara berbagai dompet digital.
  3. Analisis Perilaku: Melalui studi pola transaksi, para analis mampu mengenali perilaku yang mencurigakan atau tidak wajar. Hal ini dapat menjadi petunjuk awal adanya peretasan atau pencurian, memungkinkan tindakan cepat untuk melindungi aset yang tersisa.
  4. Pengenalan Pola: Dengan menggali data historis dan mempelajari pola serangan yang sudah diketahui, para analis dapat lebih cepat mengenali ancaman baru yang muncul. Hal ini memungkinkan deteksi dini dan upaya mitigasi yang lebih efektif.
  5. Kewaspadaan terhadap Peraturan: Upaya pemerintah di seluruh dunia untuk memperketat peraturan Anti-Pencucian Uang (AML) dan Kenali Pelanggan Anda (KYC) dalam ranah kripto menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. 

  6. Kolaborasi: Analisis blockchain seringkali melibatkan kerja sama erat dengan lembaga penegak hukum, bursa kripto, dan pemangku kepentingan lainnya. [RH]