Berinvestasi bukanlah sebuah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa pengetahuan dan analisa khusus. Untuk jenis instrumen apapun, analisis fundamental dan teknikal tentu sangat diperlukan untuk mengetahui potensi dan tantangan sebuah perusahaan atau proyek kripto.
Karena pasar kripto yang sangat fluktuatif, sebagian investor atau trader kripto menganggap bahwa analisis fundamental bukanlah hal yang penting. Nyatanya, investor dan trader profesional selalu melakukan analisis fundamental terlebih dahulu sebeluk berinvestasi di sebuah proyek kripto.
Untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya analisis fundamental dan beberapa caranya, mari simak ulasan berikut ini.
1. Memahami Analisis Fundamental
Baca Juga : Keruntuhan Terra Disebabkan Tindakan Internal
Analisis fundamental adalah proses menganalisa nilai aset berdasarkan faktor ekonomi, manajemen, teknologi, dan aspek terkait lainnya. Dengan melakukan analisis fundamental, investor dapat menentukan apakah suatu aset telah mencapai nilai potensialnya.
Di dunia kripto, analisis fundamental berarti menentukan nilai aset kripto berdasarkan tujuan proyek dan posisinya di pasar kripto secara umum. Investor kripto dapat menentukan nilai sebuah aset kripto dengan menganalisis masalah apa yang coba dipecahkan oleh proyek kripto tersebut dan seberapa besar perannya saat ini di pasar dan potensinya di masa depan. Selain itu, analisis fundamental kripto juga memperhatikann tim di balik proyek dan ekonomi token.
2. Mengapa Analisis Fundamental Kripto Penting?

Analisis fundamental adalah bagian penting dalam memilih cryptocurrency karena memberikan pandangan sekilas tentang aset. Sama seperti meneliti saham, fundamental analisis dalam kripto mengharuskan kita untuk menemukan informasi tentang organisasi dan tim sebagai perusahaan di balik proyek kripto. Analisis ini juga berguna dalam membedakan antara proyek scam dan proyek bernilai.
Analisis fundamental juga penting dalam membantu investor menentukan nilai aset kripto. Jika suatu proyek memiliki fundamental yang kuat tetapi kapitalisasi pasarnya masih rendah dan belum populer, maka proyek tersebut undervalued. Proyek undervalued akan memberikan investor potensi keuntungan yang lebih besar.
Di sisi lain, proyek kripto yang memiliki kapitalisasi pasar tinggi tetapi nilai fundamentalnya lemah bisa disebut overvalued. Aset kripto yang termasuk dalam kategori ini mungkin memiliki pemasaran yang dapat menarik banyak orang atau memiliki komunitas yang kuat sehingga banyak investor yang tertarik.
3. Cara-Cara Melakukan Analisis Fundamental Kripto
Sebelum berinvestasi di sebuah proyek kripto, Anda bisa melakukan analisis fundamental dengan beberapa cara berikut ini.
- Analisis On-Chain
Analisis on-chain adalah analisis yang Anda lakukan melalui berbagai macam data terkait blockchain yang digunakan proyek kripto tertentu. Analisis ini berguna untuk melihat jumlah aktivitas dan pengguna aset kripto.
Beberapa data penting yang perlu Anda perhatikan saat melakukan analisis on-chain adalah jumlah alamat aktif dan jumlah transaksi. Kedua data ini mengacu pada jumlah pengguna aktif dan jumlah transaksi yang terjadi di blockchain. Aktivitas yang terjadi di blockchain dapat memberi Anda indikasi apakah aset tersebut memiliki pengguna aktif yang konsisten atau tidak. Selain itu, data seperti volume transaksi dan jumlah aset yang di-stake untuk kripto dengan konsensus PoS (Proof-of-Stake) juga dapat digunakan untuk mengukur intensitas pengguna aktif.
Anda bisa mendapatkan berbagai data on-chain menggunakan situs populer seperti CoinMetrics dan Glassnode. Beberapa data dapat diakses secara gratis dan sebagian lainnya berbayar.
- Analisis Whitepaper
Whitepaper adalah hal yang sangat esensial untuk investor maupun proyek kripto. Melalui whitepaper, proyek kripto dapat menjelaskan seluk-beluk proyek dengan jelas sebagai informasi awal untuk investor. Jika sebuah proyek kripto tidak memiliki whitepaper, waspadalah! Kemungkinan proyek itu adalah proyek scam.
Whitepaper yang baik berisi informasi yang sistematis, lengkap, dan dengan sedikit atau tanpa kesalahan penulisan. Menganalisis whitepaper dapat memberi Anda gambaran besar tentang proyek mulai dari masalah apa yang dipecahkan, target pasar, teknologi yang digunakan, dan tim developer di belakangnya.
Beberapa hal yang perlu Anda analisis saat membaca whitepaper yaitu:
- Latar belakang dan tujuan proyek.
- Teknologi yang digunakan. Dan apakah teknologi tersebut dirancang untuk adopsi massal atau tidak.
- Tim developer dan latar belakang masing-masing.
- Roadmap. Anda harus memahami apakah roadmap masuk akal dan dijelaskan dengan rinci.
- Fitur-fitur proyek. Anda harus mencari tahu apakah fitur-fitur proyek terdengar menarik dan menguntungkan bagi investor.
- Menggali Informasi tentang Tim
Pasar kripro sangat inovatif dan konstan, sehingga sangat penting mengetahui tim di balik proyek dan berbagai keahlian atau pencapaian mereka. Penipuan kripto seperti rug pull adalah hal biasa di mana tim mengambil uang investor melalui manipulasi kode smart contract. Oleh karena itu, Anda perlu meneliti dengan cermat tim di balik proyek kripto. Anda juga perlu memperhatikan latar belakang mereka, rekam jejak, dan apakah mereka pernah terlibat kasus penipuan atau tindakan kriminal lainnya.
Selain itu, Anda harus berhati-hati dengan proyek kripto dengan developer anonim dan. Meskipun privasi adalah hak semua orang, banyak proyek kripto anonim akhirnya menjadi penipuan. Proyek kripto yang serius dengan sebagian besar pengembang anonim biasanya memiliki setidaknya beberapa tim publik yang menangani area tertentu seperti komunitas atau pemasaran. Selalu berhati-hati saat melihat proyek dengan tim langsung.
- Memahami Tokenomics
Salah satu aspek yang paling penting tetapi sering diabaikan adalah ekonomi token atau tokenomics. Ekonomi token adalah tentang distribusi token, bagaimana token diedarkan ke pasar, dan pembuatan token baru. Semua ini adalah elemen penting yang dapat mempengaruhi harga aset di berbagai tahap.
Selain itu, yang perlu Anda perhatikan adalah vesting period, yaitu periode penguncian token bagi investor awal (seed investor). Periode ini penting karena jika token investor dapat dirilis hanya beberapa bulan setelah peluncuran, kemungkinan investor yang telah menghasilkan keuntungan 1000% atau lebih akan menjual token mereka. Penjualan token secara besar-besaran akan menghasilkan kejutan pasokan dan membuat harga aset terjun bebas. Periode vesting idealnya dalam 1, 2 atau 3 tahun setelah peluncuran token sehingga investor hanya dapat menjualnya dalam jumlah kecil secara berkala.
Anda harus berhati-hati dengan proyek dengan persentase distribusi token yang tidak sama (misalnya 80% investor dan 20% publik) dan memiliki periode vesting yang singkat (hanya 6 atau 8 bulan). Proyek seperti ini biasanya hanya menguntungkan pembeli tahap awal dan investornya, mirip dengan Ponzi Scheme.
- Memahami Target Pasar, Komunitas, dan Kompetitor
Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan saat melakukan analisis fundamental adalah memahami konteks pasar dari aset yang Anda teliti. Anda harus memiliki pemahaman tentang peran cryptocurrency tersebut di pasar. Selain itu, siapa target pasar dari aset tersebut? Beberapa aset kripto dibuat untuk mencapai adopsi massal sehingga teknologinya dirancang agar semudah mungkin digunakan (Fantom, Terra Luna, Ethereum). Namun, ada juga beberapa cryptocurrency yang dibuat untuk pengembang kripto lain dan pengguna institusional seperti Chainlink, Ocean Protocol, dan The Graph.
Setelah Anda memahami konteks pasar dan peran yang dimainkan aset tertentu, Anda perlu memetakan siapa pesaingnya. Apakah proyek tersebut memiliki keunggulan yang tidak dimiliki pesaingnya? Atau apakah proyek memiliki komunitas yang lebih kuat dari pesaing lainnya? Hal-hal ini perlu diteliti untuk menilai dasar-dasar cryptocurrency sebelum berinvestasi.
4. Karakteristik Proyek Scam

Untuk membedakan proyek kripto asli dan scam, berikut adalah beberapa red flags terkait proyek kripto.
-
- Tidak memiliki whitepaper.
- Terdapat banyak kesalahan penulisan di whitepaper yang tidak sistematis dan ambigu.
- Tim developer pernah terlibat tindak penipuan dan tidak memiliki keahlian terkait proyek.
- Tokenomic sangat buruk. Tim dan investor awal memiliki mayoritas token.
- Tidak ada proses audit smart contract.
- Media sosial tidak aktif, komunitas pasif, dengan pengikut palsu.
- Sangat sedikit informasi publik mengenai proyek dan token.