pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York mengambil langkah tegas dalam kasus mantan CEO FTX, Sam Bankman-Fried.
Hakim Lewis Kaplan dilaporkan telah mencabut jaminan Bankman-Fried menyusul pengungkapan yang menghebohkan. Dalam sidang tanggal (11/8), hakim memerintahkan penahanan Bankman-Fried dengan alasan mencoba mengintimidasi saksi.
Laporan dari ruang sidang mengindikasikan bahwa jaksa telah mendesak pencabutan jaminan sebesar $250 juta yang telah memungkinkan Bankman-Fried bebas sejak didakwa pada Desember 2022 terkait penipuan di FTX.
OK – now US v. Bankman-Fried hearing on possible remand of SBF to jail for intimidating witnesses, including leaking Caroline Ellison's Google Docs (still sealed) to the NYT. Inner City Press moved to unseal https://t.co/wkt4FqxJGD & will live tweet, thread below pic.twitter.com/OXW9z4JWsj
— Inner City Press (@innercitypress) August 11, 2023
Hakim Kaplan mengungkapkan keprihatinannya terhadap tindakan Bankman-Fried yang dianggap mencoba memengaruhi mantan CEO Riset Alameda, Caroline Ellison, saksi kunci dalam kasus ini.
Kendati tim hukum Bankman-Fried mengakui kliennya memberikan informasi kepada media, mereka menegaskan bahwa informasi yang diberikan tidak bermaksud merugikan pihak manapun.
Namun, hakim memandang bahwa wawancara Bankman-Fried dengan New York Times memiliki potensi untuk “menyakiti dan menakut-nakuti” Ellison, mantan kolega dan pacarnya.
Baca Juga :komunitas Kripto Mendesak Pengunduran Diri Ketua SEC
Akibat langkah ini, Bankman-Fried mungkin akan menghadapi penahanan hingga persidangan selesai. Hakim Kaplan juga menerapkan perintah pembungkaman untuk mencegah pernyataan di luar konteks hukum yang berkaitan dengan kasus ini.
Langkah ini mengirim pesan kuat terhadap upaya intimidasi dalam proses hukum, sambil memberikan catatan serius bagi individu yang terlibat dalam penyalahgunaan informasi dan pengaruh terhadap saksi.
Keputusan ini mencerminkan tekad pengadilan untuk menjaga integritas proses hukum. Bankman-Fried dihadapkan pada tantangan serius dalam menghadapi persidangan berikutnya, dengan potensi konsekuensi yang lebih berat atas tindakan yang diambilnya.
Kasus ini juga mengingatkan akan pentingnya etika dan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi kepada media, terutama dalam konteks kasus pidana yang sedang berlangsung. [RH]