Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO “Meta” mengatakan bahwa perusahaan tidak akan berencana untuk mengubah strategi jangka panjangnya dalam adopsi Metaverse, meskipun kerugian operasional untuk bisnis Reality Labsnya memuncak pada tahun 2022.
Kerugian sebesar $13,7 miliar telah dialami oleh Reality Labs pada tahun 2022 kemarin, dan merupakan kerugian tahunan tertinggi yang pernah tercatat untuk divisi pembangunan metaverse, menurut laporan pendapatan Q4 Meta pada tanggal 1 Februari.
Divisi tersebut juga merugi sekitar $4,3 miliar selama Q4 kedua, yang juga merupakan kerugian kuartalan terburuk departemen tersebut sejak laporan keuangan perusahaan pertama kali dipublikasikan.
Baca Juga : Bank Sentral China telah Melanjutkan Pengembangan Yuan Digital Ke 17 Provinsi
Akan tetapi Zuckerberg tak tergoyahkan dalam rencana metaverse perusahaan selama panggilan pendapatan pada 1 Februari. Menanggapi pertanyaan mengenai keefektifan perusahaan yang berkaitan dengan Reality Labs, dia menjawab:
“Tidak satu pun dari sinyal yang saya amati sejauh ini menunjukkan perubahan jangka panjang dalam rencana Reality Labs.”
Dia menambahkan bahwa nanti pada tahun 2023 perusahaan akan meluncurkan “headset konsumen generasi berikutnya” setelah peluncuran headset Quest Pro Virtual Reality (VR) pada Oktober 2022.
Chief financial officer Meta, Susan Li, juga akan menanggapi bisnis Reality Labs atas pernyataan Zuckerberg dari panggilan pendapatan Q3, bahwa kerugian dalam bisnis akan meningkat pada tahun 2023.
“Kami masih memperkirakan kerugian Reality Labs setahun penuh, kami juga akan meningkatkannya pada tahun 2023, dan kami akan terus berinvestasi secara terus menerus di area ini mengingat peluang jangka panjang yang signifikan yang kami lihat.”
Pendapatan keseluruhan Meta untuk kuartal keempat adalah $32,1 miliar, dan dilaporkan telah mengalahkan ekspektasi Wall Street.
Ini merupakan angka pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dalam menyebabkan harga saham Meta melonjak setelah bel naik hampir 19,5% dalam perdagangan setelah jam kerja pada saat penulisan, menurut Yahoo Finance.
Sumber :cointelegraph.com
