Coinbase memulai langkahnya di Eropa. Coinbase, Perusahaan Bursa Crypto terbesar di America telah memutuskan untuk masuk ke pasat Eropa yang akan dimulai dengan mendirikan tokonya di Spanyol, Prancis, Italia, dan Belanda. Crypto heavyweight (kelas atas) telah memperoleh lisensi untuk beroperasi di negara-negara tersebut.
Belanda menjadi negara yang paling aktif karena memiliki tingkat adopsi yang paling tinggi daripada yang lainnya. Hal tersebut seperti diungkapkan dalam laporan sebelumnya.
Bursa Crypto Amerika sudah sepenuhnya didirikan di Inggris dan beberapa bgian di Eropa, mencakup Jerman dan Irlandia. Sementara itu, baru-baru ini membuka perusahaan di Swiss.
Wakil Presiden Urusan Internasional Coinbase, Nana Marugesan, mengatakan bahwa pintu masuk ek pasar Inggris pada tahun 2016 menjadi contoh yang baik untuk inovasi crypto.
Baca Juga : Integrasi Alkemi Earn Membawa Pinjaman DeFi ke 1,5 M Pengguna Ledger
“Selama bear market terakhir pada tahun 2015—2016, Kami mulai memasuki Inggris dan Eropa. Kami bertaruh dan mengalami masa yang sulit. Tapi semuanya terbayar secara signifikan.” Kata Marugesan.
Seperti kata pepatah “Tidak ada keuntungan tanpa rasa sakit”.
Awal bulan ini, Coinbase harus memotong sekitar 18% staf mereka di Amerika Serikat dengan pertimbangan kondisi pasar yang ekstrem. Selain itu, media masa juga sedang membicarakan rumor kebangkrutan Coinbase dan pertanyaan hipotesis tentang apa yang akan tercadi dengan dana milik pelanggan dalan kondisi yang seperti itu.
Coinbase saat ini masih menunggu MiCA, bagian dasar Undang-Undang dari Uni Eropa yang secara kolektif akan mengatur semua negara di Uni Eropa. Hal itu akan memberikan Coinbase akses untuk beroperasi di 27 negara anggota UE. Namun, undang-undang itu tidak akan berlaku sampai 2024.
Sumber : dailycoin.com
