
Kota Busan di Korea Selatan semakin dekat dengan peluncuran apa yang bisa menjadi bursa kripto pertama di dunia yang dikelola oleh sebuah kota.
Kota Busan juga telah menandatangani kesepakatan kolaborasi dengan raksasa centralized exchange (CEX) Crypto.com dan Gate.io. Kesepakatan tersebut mengikuti kesepakatan serupa yang dibuat oleh kota tersebut dalam beberapa bulan terakhir dengan sesama bursa kripto, yaitu Binance, FTX, dan Huobi.
Dalam siaran persnya, kota tersebut menjelaskan bahwa Walikota Busan, Park Hyung-joon, telah bertemu dengan eksekutif pimpinan dari Crypto.com dan Gate.io pada upacara penandatanganan.
Crypto.com berjanji untuk memberikan dukungan untuk startup teknologi blockchain yang berbasis di Busan tersebut. Sementara itu, Gate.io menjelaskan bahwa mereka ingin melatih 1.000 insinyur blockchain per tahunnya di Busan untuk mencari peluang “kerja sama dan investasi bersama”.
Baca Juga: Sambut Piala Dunia, Lionel Messi Menjadi Ambassador Bitget!
Sebagai bagian dari kesepakatan mereka, CEX tersebut akan memberi kota itu dukungan terkait teknologi dan infrastruktur saat Busan ingin membangun bursa yang bernama Busan Digital Asset Exchange tersebut.
Kota ini sendiri sudah secara resmi menjadi “zona bebas regulasi blockchain” selama beberapa tahun. Tetapi sampai baru-baru ini, pemerintah pusat bersikeras bahwa blockchain publik, proyek terkait peluncuran koin, dan bisnis terkait kripto harus dijauhi demi alternatif tertutup berbasis blockchain pribadi.
Kesepakatan itu juga akan melihat kedua bursa mendirikan kantor di Busan. Kesepakatan Binance, FTX, dan Huobi juga melihat ketentuan serupa dibuat. Huobi sudah memiliki bursa Korea Selatan, tetapi belum mendapatkan kesepakatan kemitraan perbankan yang diperlukan untuk membuka pasar fiat KRW. Huobi Korea saat ini hanya menawarkan perdagangan aset kripto.
Namun, pasar kripto Korea Selatan dengan volume tinggi saat ini didominasi oleh pemain domestik. Negara ini memiliki aturan lisensi yang ketat untuk lapisan domestik, dan bursa luar negeri, contohnya seperti Binance, juga telah diberitahu bahwa mereka tidak boleh memberikan layanan untuk pelanggan dari Korea Selatan sebelum mereka mendapatkan izin operasi.
Sumber: globeecho.com