Pemerintah India telah mempertahankan keputusannya untuk meningkatkan pajak penghasilan atas aset kripto. Pemerintah negara tersebut mendemonstrasikan keputusan ini dengan proposal Aset Kripto dan Peraturan RUU Mata Uang Digital Resmi pada tahun 2021.
Namun, aset kripto dan NFT saat ini masih belum diregulasikan di India. RBI bahkan mencoba untuk melarang kripto pada tahun 2018.
Meskipun usulan “Aset Kripto dan Peraturan RUU Mata Uang Digital Resmi” tidak pernah dilaksanakan, sikap pemerintah terhadap kripto masih belum jelas.
Baca juga: Bursa Kripto Coinbase Menerima Berbagai Respon dari Wall Street Karena Performanya yang Lesu di Q3
Namun, sambil tetap mempertimbangkan pendiriannya, pemerintah India menerapkan undang-undang baru untuk mengenakan pajak atas keuntungan dan pendapatan dari aset digital virtual (VDA).
Kebijakan pajak baru menjadi fokus pada Singapore Fintech Festival (SFF) yang diadakan dari 1 hingga 4 November.
Pada acara tersebut, CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), menunjuk pada tarif pajak yang tinggi sebagai faktor yang akan membunuh industri kripto.
Singapore Fintech Festival adalah salah satu acara yang paling dinanti di industri kripto dan Fintech.
Acara ini memiliki lebih dari 60.000 peserta dan 850 pembicara yang mewakili bank, perusahaan jasa keuangan global, dan badan pembuat kebijakan.
Selama diskusi panel di acara SFF, CZ mengatakan pajak kripto baru di India, yang mulai berlaku pada bulan April, dapat mematikan industri ini. Itu karena pajaknya sangat tinggi, dengan keuntungan modal 30% dan pajak transaksi 1% untuk semua transaksi aset digital.
Selain itu, bursa kripto lokal juga melaporkan adanya penurunan sebanyak 90% dalam volume aktivitas bursa mereka sejak kebijakan tersebut berlaku dan efektif pada bulan April.
Selain tarif pajak yang tinggi, pemerintah juga memperketat proses regulasi. Platform kripto sekarang harus mengikuti pendekatan Know-Your-Customer (KYC) dan keamanan yang lebih luas.
Pada tahun 2019, Binance sempat mengakuisisi bursa kripto India yang disebut WazirX. Namun, baru-baru ini ada masalah seputar aset WazirX yang dibekukan.
Dalam argumen singkat antara CZ dan CEO WazirX, CZ mengungkapkan bahwa Binance tidak pernah menyelesaikan kesepakatannya dengan bursa kripto tersebut. Sebaliknya, CEO menyatakan bahwa Binance hanya menyediakan layanan wallet ke WazirX sebagai solusi teknologi.
Sumber: www.newsbtc.com