Dalam dunia blockchain Bitcoin, hadiah blok semakin mengecil setiap kali terjadi peristiwa yang disebut “halving“. Pertanyaan yang muncul adalah apakah biaya transaksi akan mampu mengisi kekosongan ini?
Satu fitur yang menjadikan Bitcoin unik adalah adanya peristiwa halving yang terjadi kira-kira setiap empat tahun.
Dalam hal ini, hadiah blok yang diterima oleh para penambang sebagai imbalan atas menyelesaikan blok di jaringan Bitcoin dipangkas setengahnya. Konsep halving ini memiliki implikasi besar, terutama dalam hal pendapatan para penambang.
Hadiah blok pada dasarnya berfungsi sebagai satu-satunya cara untuk menciptakan token baru di jaringan, yang bisa dibandingkan dengan produksi aset baru.
Tanpa adanya peristiwa halving ini, penambang akan terus menghasilkan koin dengan tingkat produksi yang konstan, yang pada gilirannya akan terus meningkatkan pasokan Bitcoin.
Dalam konteks penawaran dan permintaan, peningkatan pasokan ini bisa menyebabkan penurunan nilai aset, karena semakin banyak koin masuk ke dalam sirkulasi.
Baca juga: Bagaimana Penambangan Bitcoin Setelah Halving?
Meskipun demikian, halving memastikan bahwa pendapatan para penambang mengalami dampak besar. Di masa depan, ketika hadiah blok semakin berkurang, para penambang kemungkinan hanya akan mendapatkan keuntungan terbatas dari hadiah ini.
Jadi, pertanyaan utama adalah apakah biaya transaksi akan dapat menggantikan pendapatan yang berkurang dari hadiah blok ini.
Dalam hal ini, biaya transaksi mungkin akan menjadi faktor penting dalam mempertahankan keberlanjutan jaringan Bitcoin dan mendorong para penambang untuk tetap aktif dalam proses penambangan. [RH]