Berdasarkan informasi terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan larangan penuh atas impor minyak Rusia. Terkait hal tersebut, Bitcoin (BTC) kembali memulai pemulihannya dengan kenaikan harga.
Menurut data Cointelegraph Markets pro dan TradingView, BTC/USD mulai diperdagangkan dengan harga $39.240 ketika Biden mengonfirmasi rencana pelarangan impor tersebut. Hal ini tentu menambah keuntungan pada minyak yang sudah cukup kuat dan kemudian menekan saham serta aset berisiko.
Melalui konferensi pers, Biden mengatakan “hari ini saya mengumumkan bahwa Amerika Serikat menargetkan titik utama ekonomi Rusia. Kami melarang seluruh impor minyak dan gas, serta energi yang berasal dari Rusia. Hal ini berarti bahwa minyak Rusia tidak akan lagi dapat diterima di pelabuhan AS. Selain itu, Amerika juga akan memberikan tekanan kuat lainnya pada resource perang yang diluncurkan Vladimir Putin.”
Pada saat pengumuman tersebut, harga minyak mentah Brent naik ke level tertinggi $133. Sementara saham AS, mengalami kemunduran dengan S&P yang turun sebesar 0.5% sejak 9 Maret hingga saat penulisan. Sedangkan Bitcoin mampu terhindar dari kerugian besar setelah mencapai harga $39.000.
Baca juga Coinbase Mengklarifikasi bahwa Mereka Sudah Berpartisipasi dalam Sanksi Rusia
Terkait kondisi tersebut, kontributor Cointelegraph Michael van de Poppe berpendapat “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan embargo AS terhadap aksi harga. Reaksi alami yang terjadi adalah USOIL mengalami kenaikan, sementara aset berisiko mengalami penurunan. Saya benar-benar berpikir bahwa narasi yang beredar memberikan dampak terhadap pergerakan harga aset.”
Sementara itu, emas mendapatkan dampak positif dari konflik Rusia-Ukraina. Pergerakan harga emas mengalami kenaikan dan diperdagangkan dengan harga $2.000 per ounce. Harga tersebut diproyeksikan untuk mencapai level all-time-high (ATH).
Demikian pula, tidak seluruh pihak memiliki keyakinan penuh bahwa saham mengalami masa-masa yang terpuruk. Di sisi lain, sebuah akun analitik, BTCfuel menandai indeks ketidakpastian ekonomi terkait pasar ekuitas. Indeks ini menunjukkan bahwa jika merujuk pada sejarah, saham memang telah mengalami kemunduran pada harganya.
BTCfuel menambahkan, “selama enam kali ini, terjadi puncak ketidakpastian pada saat kapitulasi besar. Menariknya, setelah momen tersebut saham mengalami kenaikan sebesar 18% selama tiga bulan berturut-turut.”