Cryptocurrency merupakan aset investasi yang bisa Anda dapatkan dengan berbagai cara. Selain memperdagankan kripto di bursa, Anda juga bisa menghasilkan pendapatan dengan crypto mining, crypto staking, dan yield farming.
Jika crypto mining membutuhkan peralatan yang mahal dan cara yang rumit, maka Anda bisa mencoba yield farming yang jauh lebih mudah.
1. Apa Itu Yield Farming?
Yield farming adalah proses meminjamkan atau mengunci aset kripto selama jangka waktu tertentu di sebuah bursa untuk mendapatkan imbalan. Langkah ini mirip seperti deposit, Anda memperkerjakan aset Anda di liquidity pool untuk mendapatkan hasil.
Yield farming membutuhkan liquidity pool dan liquidity provider untuk bekerja. Hasil dari yield farming biasanya dibayarkan dalam kripto. Yield farming adalah bagian dari DeFi karena berbagai manfaat yang diberikannya untuk bursa dan investor, dan inilah alasan utama mengapa yield farming sangat populer.
2. Jenis-Jenis Yield Farming
Berikut adalah tiga jenis yield farming untuk mendapatkan passive income dengan aset kripto Anda.
- Liquidity Provider
Pengguna menyetor dua koin ke DEX untuk menyediakan likuiditas perdagangan. Bursa mengenakan biaya kecil untuk menukar dua token yang dibayarkan ke liquidity provider. Biaya ini terkadang dapat dibayarkan dalam token liquidity pool (LP) baru.
- Lending
Pemegang koin atau token dapat meminjamkan kripto kepada peminjam melalui smart contract dan memperoleh hasil dari bunga yang dibayarkan atas pinjaman tersebut.
- Borrowing
Farmer dapat menggunakan satu token sebagai jaminan dan menerima pinjaman dari yang lain. Pengguna kemudian dapat melakukan farming dengan koin yang dipinjam. Dengan cara ini, farmer mempertahankan kepemilikan awal mereka yang dapat meningkat nilainya dari waktu ke waktu, sekaligus mendapatkan hasil dari koin pinjaman mereka.
Baca juga Crypto Staking, Fitur Cryptocurrency Berbasis PoS untuk Menghasilkan Passive Income
3. APY dan APR
Yield farming dan sebagian besar protokol platform menghitung perkiraan pengembalian dengan Annual Percentage Yield (APY). APY adalah tingkat pengembalian yang diperoleh selama satu tahun atas investasi tertentu. Bunga majemuk yang dihitung secara teratur dan diterapkan pada jumlah tersebut, diperhitungkan dalam APY.
APR adalah akronim dari Annual Percentage Rate. Investor mendapatkan jumlah bunga sebagai hadiah dengan membuat token cryptocurrency mereka tersedia untuk pinjaman, dengan mempertimbangkan tingkat bunga dan biaya lain yang harus dibayar peminjam. APR ini mengabaikan compounding impact.
Anda bisa menghitung APR dengan cara berikut ini:
- Tambahkan semua biaya dan suku bunga yang harus dibayar untuk pinjaman.
- Bagikan total biaya dan bunga dengan prinsipal.
- Bagikan hasilnya dengan total periode pinjaman dalam tahun.
- Kalikan hasilnya dengan 100.
4. Protokol Populer
- Curve Finance
Curve Finance adalah platform DeFi terbesar untuk yield farming, dengan jumlah hampir $19 miliar. Curve menyediakan daftar besar kumpulan stablecoin dengan APR bagus yang terkait dengan fiat. Curve menjaga APR tetap tinggi, mulai dari 1,9% (untuk token likuid) hingga 32%.
- Aave
Aave adalah salah satu platform yield farming stablecoin yang paling banyak digunakan, dengan nilai lebih dari $14 miliar dan nilai pasar lebih dari $3,4 miliar.
- Uniswap
Liquidity provider di Uniswap menginvestasikan setara dengan dua token untuk menciptakan pasar. Trader kemudian dapat berdagang melawan liquidity pool. Sebagai imbalan untuk menyediakan likuiditas, liquidity provider mendapatkan biaya dari perdagangan yang terjadi di pool mereka.
- PancakeSwap
Cara kerja PancakeSwap mirip dengan Uniswap. Namun, PancakeSwap berjalan di jaringan Binance Smart Chain (BSC), bukan Ethereum. PancakeSwap memiliki beberapa fitur tambahan seperti liquidity pool yang menghasilkan bunga, NFT, hingga gambling game.
5. Risiko Yield Farming
Yield farming merupakan salah satu cara mendapatkan passive income dengan aset kripto yang Anda miliki. Namun Anda juga harus mengetahui dan mempertimbangkan beberapa risiko yield farming berikut ini.
- Rug Pull
Rug Pull adalah bentuk exit scam, di mana developer cryptocurrency mengumpulkan dana investor untuk sebuah proyek dan kemudian meninggalkannya tanpa membayar kembali kepada investor. Yield farming sangat rentan terhadap rug pull dan exit scam lainnya.
- Risiko Regulasi
Regulasi kripto masih diselimuti ketidakpastian. Regulator negara bagian AS telah mengeluarkan perintah pemberhentian terhadap situs pinjaman kripto terpusat seperti BlockFi, Celsius, dan lainnya. Ekosistem peminjaman DeFi dapat terpukul jika SEC menyatakannya sebagai sekuritas.
- Volatilitas
Investasi volatil adalah investasi dengan harga yang sangat fluktuatif dalam waktu singkat. Ketika token dikunci, nilainya mungkin turun atau naik, dan ini adalah risiko besar bagi yield farmer, terutama ketika pasar kripto sedang bearish.