Audius, platform streaming musik terdesentralisasi, secara resmi telah mengumumkan perilisan fitur barunya yang memungkinkan penggunanya untuk embed atau menyematkan non-fungible token (NFT) pada platform sosial mereka seperti Twitter dan Discord.
Menurut Audius, fitur baru NFT embed ini dapat diaktifkan dengan menghubungkan akun Audius aktif dengan dompet Phantom, dompet kripto utama untuk ekosistem Solana. Fitur ini juga tersedia melalui MetaMask, untuk NFT berbasis Ethereum.
“Pemegang NFT dapat menyematkan koleksi mereka dari dua blockchain terbesar di timeline Twitter, blog pribadi, dan situs web. Berkat fitur baru ini, akan semakin mendorong barang koleksi menjadi lebih mainstream,” ujar Audius.
Baca juga JPMorgan: De-Fi dApp Menunjukkan Pertumbuhan yang Rendah Dibandingkan dengan Aktivitas Ethereum
Audius mulai beroperasi sekitar tahun 2018 didukung oleh putaran pendanaan Seri A senilai $5,5 juta yang telah dicapai pada fase awal peluncurannya, dengan tujuan menyelesaikan kesulitan distribusi musik dan kepemilikan konten musik yang telah mengganggu platform berbasis non-blockchain terpusat seperti Spotify dan Soundcloud. Platform ini menampung beberapa artis terkenal seperti Deadmau5, Skrillex, Katy Perry, Nas, The Chainsmokers, Jason Derulo, dan Pusha T yang bergabung dengan komunitas seniman di platformnya.
Platform tersebut telah berkembang selama setahun terakhir dalam hal basis pengguna aktif yang sekarang menghitung lebih dari 7 juta akun, sementara token aslinya, $AUDIO, baru-baru ini mengalami kenaikan harga lebih dari 1.000%. Sebelumnya pada bulan Agustus, Audius menjalin kemitraan dengan TikTok, aplikasi video sosial yang memungkinkan aktivitas unggahan musik dari Audius ke kreasi penggunanya.
Fungsionalitas embed baru tersebut juga memungkinkan platform seperti Twitter dan Discord untuk menampilkan pratinjau metadata NFT. Fungsionalitas embed ini juga kompatibel dengan NFT Ethereum dan Solana, serta akan memberikan para seniman dan calon kolektor NFT suatu cara yang lebih mudah untuk melihat info singkat sebuah karya seni terkait. Gebrakan luar biasa dari Audius tersebut dinilai juga mampu mewakili dorongan baru menuju pengarusutamaan NFT dan menciptakan musik sebagai NFT untuk audiens yang lebih luas.
Berdasarkan berita baru-baru ini, Twitter telah mengungkapkan bahwa mereka sedang membentuk suatu kelompok yang dijuluki sebagai Twitter Crypto, sebuah tim yang akan bertugas untuk mengeksplorasi “crypto, blockchains, dan teknologi terdesentralisasi lainnya,” menurut kepala barunya, Tess Rinearson, yang merupakan bagian dari Interchain Foundation sebagai VP Teknik. Rinearson adalah salah satu pengembang inti dari Cosmos dan Tendermint Core, mesin konsensus proof-of-stake.
Di sisi lain, Discord telah mengundurkan dirinya dari upaya untuk memperkenalkan fitur NFT ke platform komunikasinya. Hal tersebut ditengarai oleh serangkaian reaksi yang tidak suportif dari komunitasnya sendiri.
Sumber:
