Apa itu aplikasi terdesentralisasi? Teknologi blockchain telah berhasil melahirkan berbagai inovasi baru dengan kemampuan yang dimilikinya. Sebagai distributed ledger technology, blockchain mampu menyimpan data secara terbuka dan independen. Kemampuannya ini memunculkan berbagai penemuan baru seperti smart contract dan decentralized application (dApp).
Berbagai perusahaan pengembangan blockchain maupun platform blockchain memberikan layanan kepada para penggunanya untuk membangun dApps. Salah satu platform blockchain yang sangat populer dengan fitur dApps nya adalah blockchain Ethereum. Ada banyak sekali dApps populer yang dibangun di atas jaringan Ethereum, seperti game, DeFi, marketplcae, dll.
DApps tentu berbeda dari aplikasi pada umumnya, karena menggunakan bahasa pemrograman dan sistem yang juga berbeda. Untuk memahami lanjut mengenai cara kerja dApps, berbagai fitur, serta kelebihannya, mari simak lebih lanjut artikel ini.
Baca juga Pengembangan DApps dengan Solana, Blockchain dengan Fitur Proof of History
1. Apa Itu DApps?
DApps adalah aplikasi yang berjalan pada jaringan terdesentralisasi yang menggabungkan smart contract dan antarmuka pengguna frontend. Smart contract dapat diakses dengan sistem transparan sehingga dApp dapat menyertakan smart contract yang telah ditulis orang lain.
DApps pertama kali dipopulerkan oleh Ethereum, salah satu platform blockchain terpopuler. DApps terdiri dari beberapa kategori aplikasi, seperti keuangan terdesentralisasi, seni dan koleksi, games, teknologi, dan aplikasi kasino. DApps bisa dibangun dan diakses oleh siapapun. Segala data yang tersimpan di dApps diamankan dengan kode kriptografi.
2. Cara Kerja DApps
DApps beroperasi menggunakan smart contract yang disebut sebagai kode backend yang berjalan di jaringan terdesentralisasi, bukan terpusat. Blockchain Ethereum adalah pencetus dApps dan memanfaatkan teknologi smart contract mereka untuk membangun logika aplikasi terdesentralisasi.
Ethereum juga menggunakan teknologi spesial yang disebut EVM (Ethereum Virtual Machine). Mesin turing ini mampu mensimulasikan dan menjalankan algoritma komputer apa pun. Smart contract adalah sepotong kode yang dihasilkan oleh EVM.
Algoritma smart contract diselesaikan dengan jumlah perhitungan biaya. Mata uang yang dibebankan node jaringan untuk menghitung kode smart contract disebut gas. Penggunaan gas menjadi batasan pada sumber daya yang dapat digunakan smart contract. Itulah mengapa EVM disebut sebagai quasi-Turing.
3. Fitur-Fitur DApps
DApp adalah aplikasi yang berjalan di jaringan terdesentralisasi dan menggunakan sumber daya tersebut. Seperti aplikasi pada umumnya, dApp juga memiliki berbagai fitur. Berikut adalah fitur-fitur standar dApp.
- Kode Open Source
Pengembang dApp menggunakan kode open source sebagai sumber kode aplikasi yang dapat diakses oleh semua anggota jaringan. Pengguna harus dapat memverifikasi jenis aplikasi apa yang dijalankannya dan aktivitas yang sedang dilakukan untuk mencegah penipuan dan malware serta melindungi data dan aset pribadi. Cara termudah melakukannya adalah dengan memberikan kode sumber.
- Mekanisme Konsensus Terdesentralisasi
Mekanisme konsensus adalah salah satu fitur dApp sebagai solusi untuk menyetujui data dan transaksi terpercaya. DApp beroperasi di sistem terdesentralisasi, di mana semua pengguna memiliki hak yang sama untuk mengelola data. Sehingga mekanisme konsensus sangat diperlukan.
- Penggunaan Mata Uang Internal
DApp menggunakan beberapa mata uang untuk mendorong proses pengembangan, mendukung jaringan yang mendasarinya dan mekanisme konsensus, serta memberi pengguna cara menukar nilai. Fitur ini menciptakan sistem ekonomi yang sehat dan membantu proyek terus bertumbuh.
4. Keunggulan DApps
DApps adalah salah satu produk blockchain yang sangat populer. Dengan berjalan di sistem terdesentralisasi, dApp memiliki berbagai kelebihan dibanding aplikasi biasa. Kelebihan-kelebihan dApp adalah sebagai berikut.
- DApps selalu aktif tanpa downtime. Karena blockchain didukung oleh banyak entitas yang tidak bergantung satu sama lain.
- Berjalan di atas sistem blockchain, dApps dibuat dengan smart contract. Pengguna bisa dengan mudah mengintegrasikan cryptocurrency ke dalam fungsi dasar dApps. Berbagai perintah dapat dieksekusi secara otomatis dengan bantuan smart conract.
- DApps tahan terhadap sensor karena blockchain tidak dikendalikan oleh satu pihak yang bisa menghalau sistem.
- Transaksi yang diverifikasi secara on-chain, dan tidak dapat dibatalkan.
- DApps beroperasi di jaringan terdesentralisasi yang memungkinkan login anonim.
5. Kekurangan DApps
Sebelum menggunakan dApp atau mencoba berbisnis dApp, sebaiknya Anda juga mengetahui beberapa kekurangan dApp yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda. Berikut adalah beberapa kekurangan decentralized applications.
- Kompleksitas bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi terdesentralisasi dapat menyebabkan masalah dalam kode. Peretas dapat menggunakan kerentanan ini untuk mencuri data yang bisa merugikan pengguna.
- Sebagian besar dApp membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperluas komunitasnya.
6. Platform Pengembangan DApps
DApps terus berkembang hingga saat ini di berbagai jaringan terdesentralisasi. Para developer aplikasi terdesentralisasi menggunakan layanan jasa blockchain ternama yang menyediakan fitur pembangunan dApps di atas jaringan mereka.
Ada enam platform pengembangan dApps yang seringkali menjadi pilihan para pengembang untuk membangun aplikasi mereka. Berikut adalah enam platform pengembangan dApps yang paling populer.
1. Ethereum
Jika berbicara tentang dApps dan smart contract, maka kita tidak akan terlepas dari sang pencetusnya, yaitu Ethereum.
Ethereum adalah platform blockchain pertama yang mendirikan dApps dan masih terus mengembangkannya hingga saat ini. DApps Ethereum bisa diintegrasikan dengan token Ether (ETH) dalam sistem operasinya. Beberapa dApps populer yang dibangun di atas jaringan Ethereum adalah Uniswap, Oasis, OpenSea, Compound, Aave, Dark Forest, PoolTogether, dll.
2. EOS
Platform blockchain lainnya adalah EOS. Mesin virtual EOS lebih komplit dibanding mesin virtual milik Ethereum. EOS menggunakan perpaduan CPU dan RAM. EOS memungkinkan eksekusi bahasa deterministik apa pun di dalam VM Sandbox.
Pesan yang diautentikasi antara akun yang disebut tindakan dan penyimpanan data ditentukan oleh skema yang memastikan kode dan data dikenali, dieksekusi, dan disimpan di blockchain.
Cara ini membantu developer menggunakan tumpukan pengembangan yang disukai di dalam virtual machine dam menjamin konsistensi jaringan.
DApps populer yang dibangun di atas jaringan EOS antara lain seperti Endless Dice, EOS Pocker, DEXEOS, NewDEX, dan Fish Hunter.
3. TRON
Platform lain yang menawarkan layanan pengembangan dApps adalah TRON. Misi TRON yaitu mewujudkan pengoperasian dApps yang rendah energi, keamanan tingkat tinggi, dan pengoperasian yang lebih cepat.
Dilansir dari Dappradar, dApps TRON yang paling populer adalah Secretum, SunSwap, LUMINOUS, JustLend, TRONACT, Kraftly, dan TRONsformers.
4. Flow
Flow adalah salah satu blockchain terbaik yang pernah ada. Segala kelebihannya telah membuat Flow dipercaya untuk berkolaborasi dengan produk ternama seperti NBA Top Shot, UFC, CryptoKitties, Samsung, dan LaLiga. Flow juga sangat populer dengan dApps yang dibangun di atas jaringannya.
Beberapa dApps Flow yang sangat populer adalah Autoshark Finance, Chainmonsters, BloctoSwap, Starly, Rarible, dan BloctoBay.
5. Solana
Solana adalah blockchain terdesentralisasi yang dibangun untuk menciptakan aplikasi yang skalabel dan ramah pengguna. Solana memiliki kecepatan waktu blok yang sangat cepat, yaitu 400 milidetik. Ada banyak dApps yang dibangun di atas blockchain Solana, seperti The Dynasty, Raydium, Magic Eden, Orca, Solanart, dan Soland.
6. Polkadot
Polkadot adalah platform blockchain yang sering disebut sebagai kompetitor terberat Ethereum. Polkadot adalah blockchain dengan sumber terbuka yang dibuat untuk semua orang. Sehingga siapapun bisa berkontribusi untuk mengembangkan komunitas Polkadot dengan membangun aplikasi di atasnya.
Mantra DAO, Ren, Polkawap, dan LocalCoinSwap adalah beberapa dApps terkemuka yang dibangun di atas jaringan Polkadot.