Blockchain merupakan Distributed Ledger Technology (DLT), yaitu teknologi basis data terdistribusi dan terdesentralisasi. Kripto memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengamankan data histori transaksi para penggunanya.
Tidak ada entitas pusat yang mengelola dan mengendalikan jaringan. Jaringan sepenuhnya diamankan oleh peserta jaringan dengan mengorbankan daya komputasi mereka, yang selanjutnya diputuskan oleh mekanisme konsensus. Ada banyak jenis mekanisme konsensus di dunia blockchain, namun Proof of Work (PoW) adalah yang terpopuler.
1. Apa Itu Proof of Work (PoW)?
Proof of Work (PoW) adalah algoritme yang mengamankan banyak cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan Ethereum.
Sebagian besar mata uang digital memiliki entitas pusat atau pemimpin yang melacak setiap pengguna dan berapa banyak uang yang mereka miliki. Tetapi cryptocurrency bersifat terdesentralisasi, tidak ada entitas pusat yang mengelola dan mengendalikannya. PoW diperlukan untuk membuat kripto berfungsi tanpa perusahaan atau pemerintah yang mengelolanya.
Lebih khusus lagi, PoW memecahkan masalah double-spending. Jika pengguna dapat membelanjakan koin mereka dua kali lipat, ini akan meningkatkan persediaan secara keseluruhan, merendahkan nilai koin orang lain, dan membuat sebuah mata uang kripto tidak berharga.
Double-spending adalah masalah untuk transaksi online karena tindakan digital sangat mudah untuk direplikasi. PoW membuat penggandaan uang digital menjadi sangat sulit dilakukan.
Baca juga 7 Mekanisme Konsensus Blockchain yang Harus Anda Tahu
2. Cara Kerja Proof of Work (PoW)
Proof of Work (PoW) bekerja secara bertahap. Berikut adalah cara kerja PoW langkah demi langkah.
- Transaksi Dikumpulkan. Pengguna kripto memulai transaksi yang dikumpulkan menjadi satu blok.
- Penambang Bersaing. Penambang (miner) bersaing berdasarkan kekuatan komputasi untuk menjadi yang pertama memecahkan teka-teki matematika (hashing) yang kompleks. Pengerjaan komputasi ini memberi penambang hak untuk memproses blok transaksi.
- Blok Baru Diproses. Penambang yang menang memproses blok transaksi, ditambah mencetak lebih banyak cryptocurrency, dan menambahkan blok baru ke blockchain.
- Blockchain Diperbarui. Blok baru kemudian didistribusikan ke semua penambang lainnya, yang masing-masing menyimpan salinan blockchain untuk jaringan cryptocurrency.
3. Manfaat Proof of Work (PoW)
Tujuan dari Proof of Work (PoW) adalah untuk mencegah pengguna mencetak koin tambahan yang tidak mereka peroleh, atau double spending seperti yang telah dijelaskan di poin pertama.
Di sebagian besar mata uang digital, masalah ini mudah dipecahkan. Bank yang bertanggung jawab atas sistem melacak berapa banyak uang yang dimiliki setiap orang. Misalnya, jika Alice mengirim Bob $1, maka bank memotong $1 dari Alice dan memberikan $1 kepada Bob.
Tetapi dalam cryptocurrency tidak ada entitas seperti itu, dan PoW menjadi solusi paling tepat untuk permasalahan itu.
4. Contoh Proof of Work (PoW)
Berikut adalah contoh bagaimana Bitcoin menggunakan Proof of Work (PoW) untuk menjaga integritas blockchain-nya.
Ketika transaksi Bitcoin terjadi, transaksi-transaksi tersebut melalui verifikasi keamanan dan dikelompokkan ke dalam blok untuk ditambang. Algoritme PoW Bitcoin kemudian menghasilkan hash untuk blok tersebut. Algoritma yang digunakan Bitcoin disebut SHA-256, dan selalu menghasilkan hash dengan 64 karakter.
Penambang berlomba untuk menjadi yang pertama menghasilkan hash target yang berada di bawah hash blok. Pemenangnya dapat menambahkan blok transaksi terbaru ke blockchain Bitcoin. Mereka juga menerima hadiah Bitcoin dalam bentuk koin yang baru dicetak dan biaya transaksi. Bitcoin memiliki persediaan maksimum tetap 21 juta koin, tetapi, setelah itu penambang akan terus menerima biaya transaksi untuk layanan mereka.
Algoritma PoW yang digunakan oleh Bitcoin bertujuan untuk menambahkan blok baru setiap 10 menit. Untuk melakukan itu, PoW menyesuaikan kesulitan menambang Bitcoin tergantung pada seberapa cepat penambang menambahkan blok. Jika penambangan terjadi terlalu cepat, perhitungan hash menjadi lebih sulit. Jika terlalu lambat, maka akan lebih mudah.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Seperti mekanisme konsensus lainnya, PoW juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang membedakannya dari algoritme konsensus lain.
Kelebihan Proof of Work (PoW)
- Tingkat keamanan yang tinggi. Semakin besar daya komputasi yang dikeluarkan para penambang untuk menghasilkan blok baru, maka semakin besar pula energi yang dibutuhkan peretas untuk meretas jaringan.
- Menyediakan metode terdesentralisasi untuk memverifikasi transaksi di blockchain.
- Memberikan penambang imbalan (reward) dari biaya transaksi sebagai hadiah penambangan.
Kekurangan Proof of Work (PoW)
- Membutuhkan sejumlah peralatan yang harganya sangat mahal, seperti CPU mining dan ASIC.
- Penggunaan energi yang sangat tinggi. Kekurangan ini adalah salah satu alasan pemerintah masih tidak melegalkan kripto. Penggunaan energi yang sangat tinggi tidak ramah lingkungan.
- Pemrosesan transaksi yang jauh lebih lambat dibanding algoritme konsensus lainnya. PoW lebih unggul dalam hal keamanan, namun tidak dengan skalabilitas.
6. Proyek Kripto yang Menggunakan Algoritme Ini
Proof of Work (PoW) adalah algoritme konsensus paling tua di dunia kripto. PoW pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto, pendiri Bitcoin. PoW telah digunakan oleh proyek kripto populer berikut ini.
- Sebagai pionir kripto, Bitcoin masih menggunakan PoW sejak tahun 2009 hingga saat ini.
- Litecoin adalah salah satu Altcoin paling awal, bahkan lebih awal dari Ethereum. Litecoin diluncurkan pada tahun 2011 dan didasarkan pada kode Bitcoin dan menawarkan kecepatan transaksi yang lebih baik.
- Dogecoin diluncurkan pada tahun 2013 dan berawal dari meme doge. Meskipun dimulai sebagai lelucon, Dogecoin telah memiliki pengikut setia dan popularitas yang kiat melonjak. Hingga saat ini Dogecoin masih menggunakan PoW.
- Ethereum disebut sebagai proyek kripto terpopuler kedua setelah Bitcoin. Ethereum juga menggunakan PoW, namun pengembang sedang bekerja untuk Ethereum 2.0 dengan algoritme konsensus Proof of Stake (PoS).
- Proyek lainnya. Kripto lain yang menggunakan PoW adalah Monero, Siacoin, DigiByte, Horizen, Ravencoin, Kadena, dan Zcash.