Kemajuan teknologi digital memberikan banyak sekali kemudahan untuk berbagai aspek kehidupan manusia. Hadirnya berbagai aplikasi digital yang bisa dengan mudah diakses melalui benda pipih kecil yang kita sebut smart phone telah menjadi solusi untuk berbagai sektor industri. Mulai dari industri kesehatan, hiburan, logistik, makanan, hingga sektor pemerintahan.
Berkat kontribusi besar para penggiat teknologi, inovasi teknologi baru pun muncul. Blockchain adalah inovasi revolusioner di bidang teknologi karena kemampuannya untuk merekam berbagai data transaksi terdistribusi. Teknologi ini pun terus dikembangkan dengan berbagai fiturnya seperti Decentralized Finance (DeFi), Non-Fungible Token (NFT), dan Decentralized Applications (DApps).
Di artikel kali ini, kami akan menyuguhkan informasi menarik seputar EOS, salah satu platform blockchain yang sangat populer dengan pengembangan dApps. Bahkan blockchain EOS mendapat julukan sebagai ‘Ethereum Killer’ karena berbagai kemampuannya yang bisa menyaingi Ethereum.
Baca juga Applicature Inc, Perusahaan Penyedia Layanan Blockchain untuk Berbagai Industri
1. Apa Itu EOS?
EOS adalah sistem operasi berbasis blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi pengoperasian aplikasi terdesentralisasi atau dApps. Blockchain EOS disesuaikan dengan pengembangan, penerapan, dan peluncuran dApps. Ekosistem EOS beroperasi dengan cepat, lebih sederhana, dan ramah pengguna sehingga sangat cocok dimanfaatkan untuk pengembangan dApps.
EOS menyediakan akses dan otentikasi yang aman, izin, hosting data, manajemen penggunaan, dan komunikasi antara dApps dan internet. EOS didukung oleh toko toolkit web yang bertujuan untuk pengembangan dApps tanpa kerumitan.
EOS Public Network mengadopsi EOSIO sebagai platform blockchain dan Block.one adalah arsitek di balik EOSIO. Block.one adalah pemimpin global perangkat lunak open source berkinerja tinggi. Block.one berupaya membangun kepercayaan dalam transaksi dan sistem yang lebih transparan dan efisien.
2. Cara Kerja EOS
Blockchain EOS menggunakan beberapa konsep komputasi dalam sistem operasinya. Terdapat tiga jenis sumber daya yang mendukung blockchain EOS, yaitu:
- Bandwith (Disk). Diperlukan untuk menyampaikan informasi melalui jaringan.
- Computation (CPU). Kekuatan pemrosesan yang diperlukan untuk menjalankan dApp.
- State Storage (RAM). Digunakan untuk menyimpan data di blockchain EOS.
EOS membeli ketiga sumber daya ini di EOSIO, artinya pengembang harus membayar EOS untuk menjalankan dApps yang ingin diluncurkan.
EOSIO menggunakan sistem yang disebut DPoS (Delegated Proof-of-Stake) untuk mengamankan blockchainnya. DPoS adalah sistem pemungutan suara (voting) untuk memutuskan siapa yang dapat membuat blok berikutnya di blockchain. Siapa pun yang memiliki EOS dapat membantu mengoperasikan jaringan. Semakin banyak token yang dimiliki maka semakin besar kemungkinan untuk dipilih oleh sistem.
3. Smart Contract dan DApps
Pengembang yang ingin membangun dan meluncurkan dApps di jaringan EOS harus menggunakan smart contract. Smart contract terikat oleh persyaratan tertentu dan dijalankan di blockchain ketika persyaratan tersebut terpenuhi. Dengan adanya smart contract, maka dApps bisa menjadi lebih kompleks.
Seperti semua dApps, pemgembang juga harus membeli dan staking token EOS untuk membayar blockchain. Pembayaran ini dilakukan untuk melakukan perhitungan yang diperlukan smart contract.
DApps yang dapat dikembangkan di EOS bisa berupa game role-playing seperti Upland dan Crypto Dynasty yang memerlukan token EOS dalam permainannya. Bukan hanya game, dApps yang dibangun di jaringan EOS bisa berupa DeFi, marketrplace, exchange, ataupun aplikasi gambling.
4. Fitur-Fitur EOS
EOS tentu memiliki beragam fitur menarik dan dinilai menjadi keunggulannya sehingga dijuluki sebagai Ethereum Killer. Berikut adalah fitur-fitur EOS yang menjadikannya salah satu blockchain pengembangan dApps yang paling unggul.
1. Kinerja dan Skalabilitas Terdepan di Industri Blockchain
Salah satu kendala yang dihadapi sebagian besar sistem blockchain adalah masalah skalabilitas. Penyebab keterlambatan verifikasi transaksi di blockchain yaitu karena setiap node di jaringan harus mencapai konsensus terlebih dahulu. Namun hal ini tidak terjadi di EOS karena EOS menggunakan sistem DPoS. Jaringan EOS mampu memproses jauh lebih banyak transaksi dibanding Ethereum, hingga jutaan transaksi per detik. Kinerja dan skalabilitas yang tinggi menjadikan blockchain ini sangat cocok untuk pengembangan dApps.
2. Cepat dan Fleksibel
Jika jaringan Ethereum bisa terhenti akibat serangan DAO, maka hal ini tidak terjadi di EOS. Jika ada serangan pada jaringan, maka pemrosesan node atas transaksi tersebut dihentikan sementara dan semua node lainnya tetap berfungsi seperti biasa. Setelah masalah berhasil diatasi, node kembali memproses blok.
3. Platform Blockchain yang Dapat Dikonfigurasi
EOS memproses transaksi secara paralel sehingga transaksi di jaringan sangat cepat diproses. Dengan memproses transaksi secara paralel, setiap transaksi diproses dengan sangat terjadwal seperti sebuah antrean. Langkah ini sangat efektif untuk mengurangi kemacetan jaringan.
4. Beragam Alat dan Sumber Daya Pengembang
EOS menggunkaan EOSIO yang dikembangkan oleh Block.one. Sebagai pengembang software ternama, Block.one melengkapi platform EOSIO dengan berbagai alat dan sumber daya yang bisa dimanfaatkan pengembang untuk membangun dApps di atas jaringan EOS. Bukan hanya alat dan sumber daya, pengembang juga bisa mendapatkan berbagai edukasi seputar blockchain dan dApps EOS.
5. Biaya Pengembangan DApps di Blockchain EOS
Di jaringan Ethereum, biaya transaksi dan penyimpanan database ditanggung oleh pengguna dengan membayar gas jika ingin memulai smart contract dan dApp. Ini berbeda dengan sistem pembayaran EOS. Untuk pemrosesan dan penyimpanan transaksi, pengembang harus membayar dengan koin EOS. Karena mereka menyewa sumber daya node untuk menginisiasi smart contract dan merilis aplikasi.
Salah satu pengembang dApp di jaringan EOS bernama Yu Ting Chen mengatakan bahwa ia mengeluarkan sekitar 21.000 koin EOS. Jumlah itu sekitar $52.000 pada tahun 2019. 10.000 koin diperlukan untuk RAM, jumlah yang sama dihabiskan untuk CPU, dan 1.000 koin sisanya untuk NET. Biaya ini cukup mahal dan ini adalah kendala bagi pengembang EOS.
6. DApps EOS Terpopuler
Ada lebih dari 500 dApps yang berjalan di jaringan EOS. Aplikasi-aplikasi ini masih terus dikembangkan oleh masing-masing developer hingga saat ini. Berikut adalah beberapa dApps terpopuler yang berjalan di blockchain EOS.
1. Upland
Upland adalah game perdagangan properti secara virtual berbasis blockchain EOS. Pengguna dapat membeli, menjual, dan memperdagangkan properti yang dipetakan ke seluruh dunia.
Upland adalah game berbasis blockchain yang sangat unik. Upland berusaha menciptakan ekonomi digital melalui pasar virtual yang terasa seperti di dunia nyata.
Dilansir dari dappradar.com, Upland telah digunakan lebih dari 56,54 ribu pengguna di seluruh dunia. Ini menjadikan Upland sebagai dApp dengan pengguna terbanyak di jaringan EOS.
2. Yup
Yup adalah aplikasi sosial berbasis blockchain yang sangat populer. Yup adalah aplikasi yang memberikan penggunanya akses untuk membuat koleksi atau konten yang bisa dibagikan. Konten dan koleksi yang dibagikan bisa mendapatkan like, ratings, atau reaksi lainnya dari seluruh pengguna Yup.
Para pengguna juga bisa mendapatkan token YUP dan skor akan meningkat jika pengguna lain menyukai konten yang disukai oleh salah seorang pengguna. Yup juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan koleksi NFT Anda.
3. Prospectors
Sebagian besar dApps yang dibangun di atas jaringan EOS adalah games. Mulai dari game play-to-earn hingga video game seperti Prospectors.
Game ini menggunakan konsep Gold Rush pada abad ke-19. Game dengan strategi ini sangat menarik dengan memberikan pemain peluang tanpa akhir untuk mendapatkan emas kripto dengan memanfaatkan teknologi blockchain EOS.
Di game ini Anda dapat memulai bisnis dan menjelajahi dunia yang penuh dengan sumber daya alam yang bisa diambil. Pemain diibaratkan seperti penambang emas yang sedang berpetualang mengumpulkan kekayaannya.
Fitur-fitur game ini yaitu mendapatkan kripto GOLD, game dunia yang terdesentralisasi, dan harga yang bergantung pada permintaan dan penawaran.