Blockchain publik dipopulerkan pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto, founder Bitcoin yang tidak diketahui identitasnya hingga saat ini. Sejak saat itu, blockchain publik menjadi teknologi yang terus dikembangkan sebagai basis cryptocurrency.
Blockchain publik adalah jenis blockchain yang paling populer dari tiga jenis blockchain lainnya. Untuk memahami lebih dalam tentang blockchain publik dan berbagai fitur menariknya, mari simak poin-poin berikut ini.
1. Apa Itu Blockchain Publik?
Blockchain publik adalah teknologi yang tidak memiliki batasan. Siapapun yang memiliki koneksi internet bisa mendapatkan akses ke jaringan dan mulai memvalidasi blok dan mengirim transaksi. Biasanya, jaringan blockchain cenderung menawarkan semacam insentif bagi pengguna yang memvalidasi blok baru.
Mayoritas blockchain publik menggunakan algoritma konsensus Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS) untuk memvalidasi transaksi. PoW adalah model konsensus yang dipopulerkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Kemudian, perusahaan-perusahaan teknologi mulai menunjukkan minat pada teknologi blockchain dan mengubah sifat DLT (Distrubuted Ledger Technology) menjadi lebih terpusat dengan memperkenalkan private blockchain.
Dalam arsitektur teknologi blockchain publik, Anda dapat mengunduh protokol kapan saja, dan Anda tidak memerlukan izin dari siapa pun. Dengan sepenuhnya terdesentralisasi, tidak ada satu organisasi pun yang mengontrol ekosistem. Blockchain publik menghilangkan peran pihak ketiga dalam transaksi. Cara kerja teknologi blockchain publik mirip seperti definisi demokrasi – dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat!
2. Karakteristik Blockchain Publik
Blockchain publik memiliki karakteristik yang membuatnya spesial dibanding jenis blockchain lainnya. Berikut adalah empat karakteristik utama blockchain publik.
- Setiap node memiliki akses untuk membaca dan menulis di ledger.
- Siapa pun dapat mengunduh dan menambahkan node ke sistem jaringan.
- Blockchain publik sepenuhnya terdesentralisasi tanpa adanya kendali dari entitas pusat.
- Blockchain publik menawarkan anonimitas, yang berarti tidak ada yang dapat melacak transaksi atas nama Anda.
- Transaksi divalidasi oleh validator atau penambang sebelum ditambahkan.
3. Fitur-Fitur Unggulan
Sebagai jenis blockchain terpopuler, blockchain publik menawarkan fitur-fitur menarik berikut ini.
- Tingkat Keamanan Tinggi
Perusahaan blockchain publik selalu merancang setiap platform dengan menawarkan keamanan tingkat tinggi. Pada kenyataannya, setiap hari, perusahaan dan organisasi berurusan dengan peretasan online yang menyebabkan kerugian hingga miliaran dolar setiap tahun.
Tetapi dengan semua protokol keamanan dari blockchain publik, masalah peretasan jaringan dapat diselesaikan dengan mudah. Selain itu, perusahaan berbasis blockchain publik juga dapat memastikan nilai atau kualitas data yang lebih baik untuk proyek apa pun.
- Ekosistem yang Terbuka
Seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, blockchain publik terbuka untuk semua individu. Jadi, di mana pun Anda tinggal, Anda dapat berpartisipasi di jaringan. Anda hanya membutuhkan perangkat komputer dan koneksi internet yang baik.
Tidak ada batasan bagi siapa yang ingin menikmati manfaat blockchain publik. Terlebih lagi, Anda dapat menggunakannya untuk bertransaksi di lingkungan yang aman dan mendapatkan penghasilan dari menambang (mining). Namun, tidak semua blockchain publik menawarkan fitur penambangan.
- Anonimitas
Anonimitas adalah salah satu fitur terbaik dari blockchain publik yang disukai sebagian besar pengguna. Semua peserta blockchain publik anonim. Blockchain publik menjaga kerahasiaan data diri para penggunanya.
- Tidak Ada Peraturan
Pada kenyataannya, blockchain publik tidak memiliki peraturan yang harus diikuti oleh node. Jadi, tidak ada batasan bagaimana seseorang dapat menggunakan blockchain untuk kebutuhan mereka. Namun, masalah utamanya adalah bahwa perusahaan tidak dapat bekerja di lingkungan yang sama sekali tidak memiliki peraturan.
Mengapa? Ya, itu karena, tanpa peraturan, sulit untuk mengikuti semua kebutuhan yang mungkin dibutuhkan sebuah proyek. Itulah mengapa perusahaan-perusahaan di luar dunia kripto lebih memilih mengadopsi private blockchain.
Baca juga Diadopsi DHL dan Walmart, Private Blockchain Kompatibel untuk Berbagai Jenis Bisnis
4. Blockchain Publik VS Private Blockchain
Blockchain publik dan private blockchain tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kedua jenis blockchain ini merupakan teknologi dengan manfaat besar jika disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau proyek. Blockchain publik dan private blockchain memiliki perbedaan berikut ini.
- Otoritas
Di blockchain publik, Anda akan mendapatkan desentralisasi sejati yang tidak akan Anda temukan di jaringan private blockchain. Karena setiap orang memiliki salinan ledger, blockchain publik juga menciptakan sifat terdistribusi.
Di sisi lain, private blockchain memang memiliki otoritas besar untuk mengawasi sistem. Secara teknis, private blockchain bisa disebut sebagai teknologi semi-terdesentralisasi.
- Akses
Dalam private blockchain, hanya satu organisasi yang memiliki otoritas atas jaringan. Jadi, private blockchain tidak terbuka untuk masyarakat umum yang ingin bergabung.
Semua solusi private blockchain memiliki beberapa bentuk skema otorisasi untuk mengidentifikasi siapa yang dapat memasuki platform. Dengan demikian, hanya anggota terpilih yang memiliki akses ke jaringan.
Di sisi lain, dalam jaringan blockchain publik, siapa pun dapat bergabung kapan pun mereka mau. Pada dasarnya, tidak ada batasan dalam hal partisipasi. Terlebih lagi, siapa pun dapat melihat ledger dan mengambil bagian dalam proses konsensus.
- Biaya Transaksi
Platform blockchain publik cenderung memiliki biaya transaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan platform private blockchain. Jumlah node yang sangat besar di blockchain publik memungkinkan penurunan kinerja. Sehingga dibutuhkan banyak waktu untuk memproses permintaan yang meningkatkan biaya transaksi.
Di sisi lain, private blockchain memiliki biaya transaksi sangat rendah. Tidak seperti platform blockchain publik, biaya transaksi tidak meningkat berdasarkan jumlah permintaan. Jadi, tidak peduli berapa banyak orang yang meminta transaksi, biayanya akan selalu rendah dan akurat.
- Konsensus
Node di blockchain publik tidak memiliki batasan untuk bergabung dengan proses konsensus. Akibatnya, setiap orang bebas untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari platform.
Di sisi lain, private blockchain membatasi siapa yang dapat bergabung dengan konsensus dan siapa yang tidak.
- Kecepatan transaksi
Secara umum, siapa pun dapat meminta transaksi di blockchain publik. Jadi, ketika ada terlalu banyak permintaan di jaringan, jaringan relatif melambat untuk memproses transaksi.
Tapi tidak di platform private blockchain. Di sini, hanya segelintir node yang dapat berpartisipasi dalam proses transaksi sehingga kecepatan transaksi tetap stabil.
- Kekekalan
Jaringan blockchain publik tidak dapat diubah sama sekali oleh siapa pun. Ketika sebuah blok ditambahkan ke blokchain, tidak ada cara untuk mengubah atau menghapusnya. Jadi, itu memastikan bahwa tidak ada yang bisa begitu saja mengubah blok tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain.
Di sisi lain, private blockchain dapat diubah. Dalam kasus tertentu, pihak berwenang yang mengontrol jaringan dapat menghapus blok tertentu jika dibutuhkan.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Blockchain Publik
- Transparansi Lebih Besar
Blockchain publik memiliki konsensus bersama di antara pengguna jaringan. Jika seseorang bertanya mengapa jaringan blokchain publik lebih baik? Jawaban pertama adalah transparansi. Alasan utama mengapa blockchain dianggap sebagai sistem monetisasi baru adalah karena sifat transparansinya, dan tidak ada kendali atas apa pun.
- Struktur Terdesentralisasi Sejati
Infrastruktur jaringan sepenuhnya terdesentralisasi. Jadi, semua node dalam sistem akan memiliki salinan ledger mereka sendiri. Dengan menggunakan algoritma konsensus, mereka juga dapat memperbarui ledger secara efisien.
Karena tidak diperlukan otoritas pusat dalam langkah apa pun, jenis blockchain ini menawarkan struktur yang benar-benar terdesentralisasi.
- Pemberdayaan Pengguna
Siapa pun yang memiliki koneksi internet dapat mengunduh salinan blockchain dan memiliki wewenang penuh untuk membaca atau menulis ulang. Artinya, masyarakat umum yang memiliki kontrol.
Kelemahan Blockchain Publik
- Skalabilitas
Biasanya, semua pengguna blockchain publik (disebut node) berkewajiban untuk memvalidasi setiap transaksi baru di jaringan blockchain. Konsekuensi langsung dari hal ini biasanya adalah transaksi yang lambat dan throughput transaksi yang rendah. Bisnis yang berurusan dengan konfirmasi transaksi instan seperti Paypal atau Visa misalnya, pasti akan kesulitan menghadapi blockchain publik.
- Smart Contract
Smart contract tidak dapat diubah dan hasilnya pun tidak dapat diubah. Sebuah bisnis tidak dapat mengambil risiko karena menyebarkan smart contract yang salah yang tidak dapat diubah.
6. Contoh Blockchain Publik
Sangat penting untuk melihat contoh blockchain publik terbaik untuk solusi bisnis. Jika Anda ingin menggunakan jenis teknologi blockchain ini, Anda perlu memahami kapan harus menggunakan blockchain publik dan kapan tidak.
Hampir semua nama besar di dunia kripto berbasis blockchain publik, seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Polkadot, dll.
Ethereum merupakan blockchain publik paling populer saat ini. Ethereum membawa konsep blockchain publik ke tingkat yang lebih baru. Blockchain Ethereum telah menjadi tempat dikembangkannya berbagai jenis aplikasi terdesentralisasi dan bursa terdesentralisasi.