Berkembang pesat, kata kunci ‘AI’ semakin menggema. Teknologi ini memiliki pengaruh besar di berbagai bidang, termasuk hiburan. Selain memberi manfaat besar, AI juga bisa menghidupkan industri hiburan.
Disney Harus Pelajari AI atau Terancam Ketinggalan
Seiring berjalannya waktu, keyakinan bahwa “AI tak akan menggantikan manusia, tapi orang yang menguasai AI akan menggantikan” semakin mendalam. Ini menjadi penting bagi individu dan perusahaan agar tetap relevan.
Mengutip dari BeinCrypto, orang dari dalam Disney menguatkan pandangan ini. Seorang sumber mengungkap kepada Reuters bahwa perusahaan raksasa semacam Disney harus menjajaki AI atau mungkin akan terpinggirkan. Disney melihat AI sebagai alat penghematan biaya, terutama dalam produksi film mahal.
AI juga punya peran dalam interaksi dengan pengunjung taman hiburan Disney untuk membangun hubungan lebih dekat. Karena alasan ini, Disney menerapkan tim khusus untuk memahami AI.
Tidak hanya Disney, Netflix pun menjaring ahli AI. BeInCrypto melaporkan Netflix bersedia membayar hingga $900.000 setahun untuk ahli AI dan mesin pembelajaran.
Baca Juga : Zero Transfer: Trik Penipu Menguji Kecermatan Pengguna Kripto
Namun, para penulis dan aktor Hollywood merasa cemas akan hal ini. Mereka melihat AI yang bisa memanfaatkan konten hak cipta dapat mengancam pekerjaan mereka.
Disney Menyudahi Mimpi Metaverse
Michael White, pemimpin metaverse Disney, mundur. Ini setelah Disney memutus divisi metaverse bulan Maret lalu, dengan lebih dari 50 karyawan terkena dampak. Saat hype AI merajalela, beberapa seperti Meta (Facebook) meredupkan sorotan pada ambisi metaverse. Meski demikian, konstelasi AI dan hiburan terus bersinar.