Headlines

Ejara: Memimpin Revolusi Kripto di Wilayah Afrika Berbahasa Prancis

Nelly Chatue-Diop menceritakan kisah perjalanan dirinya dan Ejara menjadi salah satu pemimpin revolusi kripto di Afrika, terutama di wilayah Afrika dengan penuturan berbahasa Prancis. Wanita ini telah menerima berbagai penghargaan atas prestasi yang ia raih dan dampak yang ia berikan untuk orang lain.

Ejara merupakan batu loncatan bagi para investor kripto pemula di wilayah Afrika karena perusahaan menawarkan para penggunanya modal ventura ke pasar untuk meraup keuntungan. Selain itu, Ejara sebagai perusahaan fintech menggiring pemodal ventura institusional untuk ikut andil terjun di ruang kripto.

Sebelum membangun Ejara, Nelly Chatue-Diop adalah seorang pelajar ilmu komputer di Prancis dan meraih gelar MBA di HEC Paris/London Business School. Diop sempat bekerja sebagai bankir investasi, namun perjalannya Diop di industri keuangan tidak berhenti sampai di situ.

Baca juga Direktur CIA: Kami Tengah Menggarap “Sejumlah proyek” Terkait Cryptocurrency

Diop menceritakan ketika ia masih kanak-kanak bagaimana negara Afrika mengalami krisis ekonomi pada 1994 silam; Prancis mendevaluasi franc CFA. Kala itu, sang ayah tidak diberi gaji sebagai pegawai negeri sipil, di samping tarif kebutuhan hidup di Afrika semakin meroket. Sejak saat itu, Diop memiliki keinginan untuk menemukan sistem ekonomi yang tepat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi di Afrika. Wanita ini menekankan bahwa sistem baru akan membantu penduduk melindungi aset mereka seumpama ada krisis berikutnya.

Dengan latar belakang ilmu komputer dan ekonomi, Diop menemukan sistem baru tersebut pada cryptocurrency sebagai solusi krisis ekonomi yang ia harapkan. Tepat pada 2019, ia menciptakan Ejara. Ejara merupakan platform investasi dan tabungan terdesentralisasi yang dirancang untuk melayani orang Afrika dan diaspora Afrika.

Awal kemunculan Ejara di sambut baik oleh penduduk di wilayah Afrika karena berhasil mendapat permintaan tinggi atas aset kripto, terutama dari penduduk Afrika berbahasa Prancis. Diop menerangkan bahwa perusahaan Ejara menargetkan pasar mereka kepada kaum wanita, secara khususnnya. Selain itu, Diop menggaet pengembang ahli untuk menampilkan teknologi inovatif seperti dompet non-kustodian bagi para penggunanya. Para pengguna Ejara memiliki kunci pribadi untuk dompet mereka dengan sistem non-kustodian tersebut.

Perusahaan Ejara bekerja sama dengan tim ahli di bidang kripto, teknologi bahkan lembaga otoritas. Oleh karena itu, Ejara akan menggiring lebih banyak pengguna agar mereka mendapatkan manfaat strategi keuangan yang aman, selain meraup keuntungan. Ejara kini memiliki 8.000 pengguna dan 40% di antaranya adalah kaum wanita.

Diop menyampaikan bahwa aset Ejara kini bernilai $3,4 juta sejak platform mereka diluncurkan. Diop mengatakan tujuan jangka pendek Ejara adalah untuk mengembangkan dan ekspansi platform ke sebelas negara di Afrika berbahasa Perancis di tahun depan.

Nelly Chatue-Diop berpendapat bahwa cryptocurrency adalah pilihan terbaik bagi orang Afrika yang ingin mengamankan dan menumbuhkan pendapatan mereka. Selain itu, wanita ini mencatat perlu adanya edukasi mendalam mengenai perdangan cryptocurrency seperti risiko perdagangan kripto, potensi volatilitas cryptocurrency dan kiat-kiat untuk berinvestasi jika seseorang memutuskan untuk berdagang kripto.

Sumber: https://www.the-star.co.ke/news/big-read/2021-12-01-championing-a-crypto-revolution-in-francophone-africa/