Pedagang cryptocurency saat ini terus menghadapi krisis dari dampak kejadian yang menimpa Blockchain Terra. Sekarang, token LUNA baru yang disebut Terra 2.0 telah diluncurkan. Sedangkan LUNA yang lama disebut sebagai Luna Classic atau LUNC. Pada saat ini, token LUNA baru diperdagangkan pada kisaran $8,51, sementara LUNC diperdagangkan pada kisaran $0,0001. Perbedaan yang substansial ini menyebabkan eksploitasi yang terjadi kemarin, di mana dilaporkan bahwa penyerang menghabiskan lebih dari $2 juta dari Mirror Protokol.
Mirror Protokol merupakan proyek Terra DeFi yang menggunakan Token Ethereum MIR. Token ini turun lebih dari 9% selama 24 jam terakhir. Di Mirror, pengguna dapat memperdagangkan versi sintetis dari ekuitas nyata seperti saham Amazon atau Apple.
Masalah kemudian muncul dari validator Terra Classic yang menyebabkan mixup daam pelaporan harga oracle dari LUNA, kesalahan mencantumkan harga LUNC sebagai LUNA. Dilaporkan bahwa kesalahan terjadi karena banyaknya validator Terra Classic yang tidak menjalankan versi terbaru dari harga Oracle.
Pada Selasa pagi, Fatmanterror melaporkan bahwa Mirror telah menonaktifkakn pengguna mBTC, mETH, Galaxy, dan mDOT sebagai jaminan untuk mencegah likuiditas terkuras lagi.
Baca Juga : Uniswap melampaui $1 Triliun volume peradagangan
Seorang duta besar untuk Chainlink menyampaikan pendapatnya bahwa eksploitasi tersebut dapat dihindari. Hal tersebut disampaikan dalam Twitternya “Masalah tersebut dapat dicegah 100%, segera setelah keputusan dibuat untuk mengubah citra $LUNA menjadi $LUNC melaui koordinasi dan pengelolaan Oracle yang tepat.”
Ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan harga yang mencolok antara dua token itu memungkinkan penyerang untuk menggunakan crypto yang meningkat untuk membuat aset sintetis dan kemudiain menjualnya untuk USD dan USDC. Seseorang pengguna discord juga menjelaskan bahwa eksploitasi menyebabkan beberapa aset Mirror anjlok.
Sumber : decrypt.co
