Bagi para pengembang (developer) yang hendak membuat atau menggunakan aplikasi terdesentralisasi, EOSIO dapat menjadi salah satu pilihan yang menarik. Hal ini karena EOSIO dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur digital yang aman, transparan, dan dapat diprediksi. Berikut adalah penjelasan detail terkait EOSIO dan juga mengapa aplikasi ini menarik banyak kalangan, termasuk pengembang dan investor.
Secara sederhana, EOSIO merupakan sebuah platform blockchain yang dibuat untuk memudahkan proses pengoperasian aplikasi terdesentralisasi (DApp). Tujuan utama dari platform blockchain EOSIO ini adalah untuk mengatasi masalah sebelumnya seperti kapasitas kerja blockchain yang dapat menghambat kinerja pengguna.
Dalam hal ini, EOSIO memprioritaskan kecepatan DApp dengan mengonfirmasi lebih banyak transaksi per detik dan menghapus biaya transaksi. Terkait hal tersebut, EOSIO seringkali disebut sebagai pesaing Ethereum (ETH) dalam hal kecepatan dan biaya transaksi. Namun, terdapat beberapa hal yang membedakan EOSIO dengan saingannya.
Baca juga Dijuluki sebagai Ethereum Killer, Berikut Fitur-Fitur EOS untuk Pengembangan DApps
Pertama, alih-alih mempelajari bahasa pemrograman khusus proyek baru, pemrograman EOSIO dapat membuat DApps menggunakan bahasa WebAssembly seperti C++, Java, dan Python. Kedua, perubahan terkait software EOSIO dipilih melalui pemungutan suara EOS. Dalam hal ini, EOS merupakan cryptocurrency asli EOSIO yang diperlukan sebagai biaya menjalankan blockchain.
Platform blockchain EOSIO didukung oleh tiga jenis sumber daya yang berbeda, yaitu Bandwith (Disk) untuk menyimpan informasi melalui jaringan, Computation (CPU) sebagai kekuatan pemrosesan untuk menjalankan DApps, Stage Storage (RAM) yang digunakan untuk menyimpan data di blockchain. Untuk dapat memperoleh ketiga sumber daya tersebut, dibutuhkan EOS. Hal ini berarti pengembang harus membeli EOS untuk mengoperasikan DApps mereka.
Menariknya, EOSIO menggunakan mekanisme yang dikenal sebagai Delegated Proof-of-Stake (DPoS) untuk menjaga keamanan blockchain. Untuk menentukan siapa yang dapat menghasilkan blok berikutnya pada blockchain mereka, DPoS menggunakan mekanisme voting dan reputasi secara langsung. Hal ini menyiratkan bahwa setiap pengguna yang memiliki token EOS dapat berkontribusi pada operasi jaringan.
Selain itu, EOSIO juga menggunakan pendekatan yang lebih aktif terhadap tata kelola (governance), termasuk memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan terkait software. Dalam hal ini, seorang pemilik EOS dapat memberikan suara pada pilihan. Sedangkan produsen blok bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan yang telah disepakati. Sehingga keduanya memiliki hak untuk memilih dan mengubah ‘Konstitusi EOS’ sebagai dokumen governance yang berlaku untuk semua pengguna.