Pendapatan perdagangan kripto Coinbase mengalami penurunan pada kuartal kedua karena regulator meningkatkan tekanan hukum pada pertukaran cryptocurrency terbesar di AS. Akibatnya, kerugian bersih Coinbase melebar dibandingkan kuartal sebelumnya.
Penurunan ini terjadi ketika Coinbase menghadapi gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada bulan Juni. Biaya yang diperoleh dari pelanggan yang melakukan perdagangan kripto di platform Coinbase juga mengalami penurunan sebesar 13 persen dari kuartal sebelumnya dan 50 persen dari tahun lalu, mencapai USD 327 juta atau sekitar Rp 4,9 triliun.
Hal ini menyebabkan kerugian bersih Coinbase sebesar USD 97 juta atau setara Rp 1,4 triliun, sedikit lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Meskipun demikian, kerugian tersebut masih lebih baik dari yang diperkirakan dan jauh lebih kecil dari kerugian besar yang terjadi pada kuartal kedua tahun lalu.
Untuk mengatasi situasi ini, Coinbase telah mengambil langkah untuk menurunkan biaya sebesar 50 persen sejak tahun lalu dan melakukan pemangkasan staf sebesar 30 persen selama setahun terakhir.
Baca Juga : Binance Memperoleh Lisensi di Dubai
Coinbase menyatakan bahwa beberapa kuartal terakhir ini telah menjadi tantangan, namun hal tersebut juga memberikan kesegaran bagi perusahaan. Meskipun menghadapi ketidakpastian peraturan AS yang meningkat, tindakan hukum dari SEC tidak sepenuhnya merugikan kinerja saham Coinbase.
SEC menuduh Coinbase telah mengoperasikan pertukaran yang tidak terdaftar, dealer broker, dan agen kliring dengan menawarkan token kripto tertentu yang dianggap sebagai sekuritas oleh agensi tersebut. [DS]