Penyedia layanan kesehatan Singapura, Zuellig Pharma menggunakan jaringan berbasis blockchain untuk melacak vaksinasi Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mencegah praktisi memberikan vaksin yang telah kadaluwarsa.
Zuellig Pharma mengatakan bahwa sistem manajemen ‘eZTracker’ yang baru dapat membantu mencegah penggunaan vaksin yang disimpan secara tidak benar atau palsu. Hal tersebut dilakukan dengan meminta klien untuk langsung memverifikasi asal dan keaslian vaksin mereka melalui aplikasi seluler.
“Insiden yang melibatkan vaksin yang telah kadaluwarsa atau tidak disimpan dengan benar dapat dihindari,” kata Daniel Laverick, wakil presiden dan kepala solusi digital dan data di Zuellig Pharma.
Dalam hal ini, eZTracker menggunakan blockchain SAP untuk mendeteksi dan melacak beberapa titik data guna meningkatkan transparasi rantai pasokan. Terkait hal tersebut, situs resmi eZTracker menjelaskan cara kerja aplikasi:
“Cukup pindai kode QR pada kemasan untuk langsung memverifikasi apakah produk berasal dari distributor resmi. Pasien dapat memindai matriks data 2D pada kemasan produk untuk memverifikasi informasi produk. Seperti tanggal kadaluwarsa, suhu, dan asal melalui aplikasinya yang didukung oleh blockchain,” tambah Laverick.
Baca juga CAC Mengumumkan Upaya Pengembangan dan Inovasi Teknologi Blockchain
Blockchain SAP menjalankan operasi sebagai Blockchain-as-a-Service (BaaS) yang memungkinkan kliennya untuk mengembangkan ekstensi blockchain dan disesuaikan dengan aplikasi mereka yang sudah ada. Menurut SAP, 77% dari pendapatan transaksi dunia menyentuh salah satu sistem mereka.
Terkait teknologi tersebut, Laverick menjelaskan, “ketika vaksi bergerak melalui berbagai titik serah terima dalam rantai pasokan, data dalam produk dimuat ke dalam buku besar (ledger) blockchain eZTracker. Sehingga data dapat dipastikan aman dan tidak dapat dirusak.”
Nantinya, pengguna termasuk tenaga kesehatan profesional dan pasien dapat memverifikasi keaslian vaksin dengan memindai kode matriks data pada kemasan produk.
Didirikan seratus tahun lalu, Zuellig Pharma merupakan salah satu grup penyedia layanan kesehatan terbesar di Asia. Zuellig juga memiliki produk yang disebut eZVax, yang secara khusus memberikan manajemen vaksin menyeluruh kepada pemerintah, otoritas kesehatan setempat, dan sektor swasta.
Peluncuran aplikasi tersebut mengingat Asia Tenggara adalah sarang obat-obatan palsu yang menghabiskan dana cukup besar, menurut laporan Kantor PBB divisi Narkoba dan Kejahatan.