FIFA telah bermitra dengan perusahaan blockchain Algorand dalam proyek platform NFT mereka yang dikhususkan untuk koleksi digital bertema sepak bola. Badan sepak bola itu mengumumkan perkembangan terkait proyeknya melalui unggahan blognya. Menurut pernyataan dari FIFA, proyek ini akan mempromosikan NFT yang terjangkau, komprehensif, dan dapat dengan mudah diakses. Selain itu, koleksi itu juga akan sangat mewakili momen, seni, dan citra sepak bola yang signifikan.
Proyek FIFA+Collect itu rencananya akan diluncurkan sebelum akhir September. Dan dengan adanya platform ini, mereka akan mengubah setiap momen luar biasa dari piala dunia 2022 yang akan segera berlangsung, menjadi koleksi digital (NFT).
Algorand sendiri mereka perkenalkan sebagai mitra blockchain resmi FIFA sejak Mei lalu. Dan dalam proyeknya FIFA+Collect itu, platform-nya akan beroperasi di Algorand, blockchain yang menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS).
Dalam kemitraan ini, Algorand akan menjadi pihak yang mengembangkan strategi aset virtual untuk FIFA. Selain itu, perusahaan blockchain tersebut juga akan memanfaatkan kolaborasi ini untuk meningkatkan eksposur dan memperluas jangkauan bisnisnya.
Baca juga : Washington Menjadi Negara Bagian Pertama di AS yang Memberlakukan Pajak NFT
Menanggapi perkembangan tersebut, Chief Business Officer FIFA Romy Gai dalam sebuah pernyataan mendeskripsikan platform tersebut sebagai pembawa kesempatan bagi para penggemar sepak bola untuk berinteraksi dengan pemain bola favorit mereka.
Gai juga kemudian menambahkan bahwa FIFA bermaksud untuk segera merilis rincian lebih lanjut dari koleksi yang akan dimasukkan dalam FIFA+Collect itu. Disamping itu, ia juga mengatakan bahwa nantinya akan ada teaser pembukaan yang menggambarkan jenis NFT yang akan diluncurkan selama piala dunia. Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa platform NFT akan ditayangkan langsung di platform streaming FIFA, yang dikenal sebagai FIFA+.
Perkembangannya kali ini muncul beberapa bulan setelah Algorand membeli layanan berbagi musik digital, Napster. Perusahaan blockchain itu juga bermitra dengan LimeWire, yang sebelumnya adalah layanan berbagi musik peer-to-peer, dan sekarang berubah menjadi marketplace NFT. LimeWire sendiri saat ini memfokuskan bisnisnya untuk mempromosikan karya seniman yang dari label musik Universal Music Group.
Sumber : insidebitcoins.com