Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) baru baru ini mengeluarkan peringatan terkait aktivitas investasi. Komunitas crypto di Australia khawatir bahwa peringatan tersebut dapat berdampak pada industri keuangan di negara ini.
Informasi terbaru dari ASIC menunjukkan bagaimana influencer yang diperkerjaan perusahaan keuangan dapat terkena masalah jika mereka mempromosikan produk keuangan. Menolak untuk melakukan peringatan ASIC dapat mengakibatkan denda jutaan dolar dan hingga lima tahun penjara.
Meskipun peringatan tersebut tidak menyebutkan secara khusus tentang influencer cryptocurrency, persyaratannya tidak diragukan lagi berlaku untuk sektor tersebut, mengingat layanan investasi cryptocurrency dianggap sebagai barang keuangan.
ASIC menyarankan influencer keuangan, atau ‘finfluencer,’ yang tidak yakin apakah dirinya melanggar hukum untuk mempertimbangkan materinya dengan hati-hati. Namun, yang masih menjadi topik perdebatan di antara komunitas kripto adalah, regulasi baru ini tidak menjelaskan dengan apa yang dimaksud “promosi” dan “informasi yang tidak berbahaya” dari barang-barang keuangan.
Baca juga Kebijakan Ketat China terhadap Kripto Tidak Berubah, WeChat Sekarang Melarang Akun NFT
Senator Andrew Bragg dari Partai Liberal Australia mengatakan terdapat kesenjangan antara peraturan ASIC yang baru dan bagaimana crypto diatur di Australia. Dia percaya bahwa berdasarkan undang-undang saat ini, industri kripto harus dibebaskan dari pembatasan baru ini. Dia menyatakan sebagai berikut:
“Kebijakan ASIC saat ini hanya berpatok pada definisi produk keuangan. Namun, cryptocurrency belum teregulasi dan bukan produk keuangan… Saya merasa kami dapat mencapai lebih banyak.”
Senator Bragg adalah pendukung regulasi cryptocurrency yang lebih transparan. Bragg baru-baru ini mengajukan ide ambisius mengenai organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) pada Australia Blockchain Week bulan lalu.
Sebagai bagian dari Undang-Undang Korporasi Australia, influencer independen dianjurkan untuk berhati-hati dalam mempromosikan produk keuangan. Perusahaan, di sisi lain, harus mengawasi influencer yang mereka pekerjakan untuk memastikan tidak ada aturan yang dilanggar. ASIC juga menawarkan beberapa studi kasus yang dapat membantu mengidentifikasi aktivitas promosi illegal pada individu atau perusahaan.
Sumber: Cointelegraph