Sebagian dari Anda mungkin telah mengenal Zerocoin (XZC), sebuah proyek kripto yang diluncurkan secara resmi pada tahun 2016 lalu. Saat ini, proyek koin privasi tersebut telah secara penuh rebranding menjadi Firo (FIRO). Firo merupakan aset kripto yang berfokus untuk menjadi uang digital pribadi di masa depan. Proyek tersebut juga menciptakan protokol privasi yang memungkinkan para penggunanya untuk dapat secara efisien membakar koin mereka dan menebusnya kemudian dengan yang baru tanpa catatan riwayat transaksi.
Sebelum mengimplementasikan Lelantus, Firo juga merupakan cryptocurrency pertama yang mengkode dan meluncurkan implementasi praktis dari protokol Zerocoin. Langkah itu akhirnya juga menjadikan proyek mereka sebagai salah satu protokol privasi paling umum digunakan, sebelum kemudian digantikan oleh Sigma. Setelah investigasi dan riset mendalam, Tim Firo resmi meluncurkan Lelantus. Inisiasi tersebut muncul setelah kelemahan kriptografi ditemukan di Protokol Zerocoin pada tahun 2019 lalu.
Baca juga Koin Shiba Inu Diperkirakan akan Melanjutkan Kenaikan Pergerakan Harganya
Bagaimanakah Teknologi Privasi Firo Unggul Dibandingkan Proyek Lain yang Serupa?
Firo (FIRO) diyakini sangat kebal terhadap ASIC (ASIC-resistant), dan proyek koin privasi ini juga menawarkan keamanan yang kuat terhadap malware. Sebagaimana diketahui ketika masih bernama Zerocoin (XZC) pula, tujuan utama proyek ini masih sama, yaitu untuk mencapai apa yang digadang-gadang sebagai “kalkulasi yang setara.” Target utama tersebut pada puncaknya dapat membuat distribusi daya menjadi jauh lebih seimbang.
Pada Oktober 2018 lalu, proyek Firo juga disebut sebagai proyek pertama yang mengimplementasikan Dandelion++, yakni sebuah teknik penyebaran transaksi yang secara tegas melarang pihak ketiga mengaitkan transaksi ke alamat IP pengguna.
Protokol privasi Lelantus Firo dan Sigma mengaplikasikan konsep bukti yang inovatif. Konsep tersebut kemudian menjadi bagian dari konstruksi proyek, berbeda dari struktur zk yang dimiliki proyek-proyek koin privasi lainnya. Dengan implementasi teknologi Lelantus zk-proof, Firo dinilai mampu menjadi proyek terbaik untuk melindungi privasi finansial para peminat aset kripto, terutama koin berjenis privasi.
Siapakah di Balik Proyek Firo?
Pendiri FIRO adalah Poramin Insom. Poramin sukses mendapatkan gelar masternya pada Keamanan Informasi dari Universitas Johns Hopkins. Dia menulis makalah terkait implementasi praktis yang diusulkan dari protokol Zerocoin. Selain Firo (dulunya Zerocoin), ia juga co-founder Satang Corporation dan pernah menjabat sebagai letnan dua di Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand di divisi perang sibernya.