CZ, pendiri Binance, baru-baru ini mengalami kendala hukum yang signifikan di Amerika Serikat. Ia mengakui kesalahannya dalam sebuah kasus penting yang melibatkan pelanggaran aturan anti pencucian uang dan sanksi AS, menyebabkan hakim federal Seattle mengimpose pembatasan pergerakannya.
Sebagai mantan CEO Binance, pengakuan bersalah CZ berdampak besar pada dirinya dan perusahaan kripto tersebut. Hakim Distrik AS Richard Jones membatasi perjalanan CZ ke Uni Emirat Arab, mencatat aset besar yang dimilikinya dan koneksi yang lemah dengan AS. Keputusan ini diambil setelah Jones menyetujui perjanjian antara otoritas AS dan CZ dalam rangka penyelesaian Binance.
Baca juga: Changpeng “CZ” Zhao Wajib Tinggal di AS Sampai Persidangan
Hakim Jones menyatakan keraguan terhadap jaminan bahwa CZ tidak akan melarikan diri jika diizinkan pergi ke UEA, suatu negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS. Sebagai hasilnya, CZ diwajibkan untuk tetap berada di daratan AS hingga hukumannya diumumkan pada Februari 2024. Beberapa spekulasi muncul, menyarankan bahwa CZ mungkin mengikuti jejak Arthur Hayes, mantan CEO Bitmex, yang berhasil menghindari hukuman penjara melalui pengakuan bersalah dan penyelesaian denda.
Sebelumnya Changpeng Zhao (CZ), pendiri dan CEO Binance, telah mengaku bersalah atas pelanggaran persyaratan pidana anti pencucian uang AS. Sebagai bagian dari perjanjian pengakuan bersalah, Zhao akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Binance dan membayar denda $4.3 miliar kepada pemerintah AS.
Departemen Kehakiman AS (DOJ) menuduh Binance gagal menerapkan program anti pencucian uang yang efektif. Sebelum Agustus 2021, Binance mengizinkan banyak pengguna untuk berdagang di platformnya tanpa sistem Kenali Pelanggan Anda (KYC) yang tepat. Hal ini memungkinkan pengguna di AS untuk bertransaksi dengan pengguna yang terkena sanksi dan perusahaan kriminal.