Pertukaran mata uang kripto FTX berhutang uang kepada rentetan perusahaan terkenal, termasuk raksasa teknologi Apple ( NASDAQ: AAPL ) dan Netflix ( NASDAQ: NFLX ) dan pertukaran kripto kelas berat Binance dan Coinbase Global ( NASDAQ: COIN ), menurut pengajuan ke pengadilan baru-baru ini sebagai bagian dari proses kebangkrutan.
Dokumen setebal 116 halaman, yang tidak mengungkapkan berapa jumlah hutang pada masing-masing kreditur perusahaan yang di sebutkan, menggaris bawahi penularan finansial yang meluas dari kebangkrutan FTX. Seorang hakim Delaware pada 11 Januari mengizinkan platform untuk merahasiakan nama pelanggannya setidaknya selama tiga bulan lagi.
Perusahaan keuangan yang terdaftar termasuk bank Silvergate yang berfokus pada kripto ( NYSE: SI ), megabank AS Citigroup ( NYSE: C ), Wells Fargo ( NYSE: WFC ), dan perusahaan besar manajemen aset BlackRock ( NYSE: BLK ). Pada akhir tahun lalu ketika CEO BlackRock Larry Fink mengatakan perusahaan telah menginvestasikan $24 juta di FTX sebelum bursa mengalami krisis likuiditas.
Adapun maskapai penerbangan Amerika, Spirit, dan Southwest, serta Universitas Stanford yaitu tempat orang tua pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, bekerja sebagai profesor yang juga tertulis sebagai perusahaan yang di hutangi oleh FTX.
Baca Juga : Genesis Menggugat Roger Ver (Bitcoin Jesus) Sebesar $20 Juta Atas Perdagangan Kripto Yang Ilegal
Daftar itu juga menyebut nama Gisele Bundchen Charitable Giving sebagai kreditur. Lalu supermodel Brasil dan kemudian suaminya Tom Brady yang terkenal berinvestasi di perusahaan, bahkan muncul di iklan Superbowl-nya.
Walaupun dokumen tersebut tidak menunjukkan jumlah hutang masing-masing, tetapi perusahaan sebelumnya mengungkapkan bahwa hutangnya sekitar $3,1 miliar kepada 50 kreditur teratasnya. Dari perkiraan sebelumnya FTX memiliki 1 juta kreditur hutang, dua klaim tunggal terbesar adalah sebesar $226 juta dan $203 juta.
Bankman-Fried mengaku tidak bersalah atas tuduhan penipuan yang dikenakan kepadanya oleh otoritas AS di New York. Runtuhnya FTX telah merusak pasar kripto, dan reputasi industri, karena otoritas sekarang menuntut untuk membuat lebih banyak cara untuk melindungi kerugian dari investor dan risiko penularan.
Sumber : www.msn.com
